LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
Nama : Rudi Setiawan
Npm :
E1G013100
Prodi : TIP
Kelompok : 4
Hari/Jam : senin / 12.00-13.40
Tanggal : 17-11-2014
Co-ass : 1. Asima Rohana Sinaga
2. Weka M Bangun
DOSEN : 1.Devi Silsia, Dra.,
M.Si
2. Hasan B Daulay, Drs., Ms
3. Fitri Electrika Dewis., STP, M,Sc
Objek
praktikum : PEMISAHAN KASEIN DARI
SUSU SAPI
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Protein adalah bahan makanan yang
sangat penting dalam menyusun komponen-
komponen sel,terutama dalam proses pertumbuhan dan perkembangan mahluk
hidup karena protein menyediakan amino yang penting untuk tubuh dan digunakan
sebagai pondasi untuk pembentukan otot. Protein merupakan salah satu komponen
utama yang ada dalam susu. Selain susu ,komponen utama lainnya yaitu air,lemak.
Kadar protein yang terdapat dalam susu berkisar antara2,8 persen sampai4,0
persen. Protein yang terdapat dalam susu terdiri dari dua jenis, yakni kasein
dan whey. Kedua proein susu ini sama-sama sumber amino esensial yang
sempurna,tetapi mereka berbeda dalam satu aspek yang penting.
Kasein adalah protein yang paling
banyak tersedia di susu. Protein ini relatif tidak bisa larut,lambat dicerna
dan cenderung membentuk struktur yang disebut misel yang meningkatkan
kelarutannya di air. Sedangkan whey adalah protein yang cepat dicerna.Whey
menyediakan hasil sintesa protein yang cepat karena Whey mengandung leusin
dalam jumlah tinggi,yaitu asam amino yang potensial untuk menstimulasi sintesa
protein, sementara kasein menyediakan pasokan protein yang berkesinambungan
lama untuk pertumbuhan otot.Protein dalam susu terdiriatas 80% kasein dan 20%
whey .Kasein termasuk jenis phospor protein,terdiri dari beberapa unit asam
amino yang terikat dengan ikatan peptida. Kasein didalam susu merupakan
partikel yang besar.Didalamnya tidak hanya terdiri dari zat-zat
organik,melainkan mengandung zat-zat anorganik seperti kalsium,phosphor,dan
magnesium.
1.2 Tujuan Praktikum
1. mengisolasi
protein dari susu sapi
2. menghitung
rendemen kasein
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Susu segar mempunyai sifat ampoter, artinya
dapat bersifat asam dan basa sekaligus. Jika diberi kertas lakmus biru, maka
warnanya akan menjadi merah, sebaliknya jika diberi kertas lakmus merah
warnanya akan berubah menjadi biru. Potensial ion hydrogen (pH) susu segar
terletak antara 6.5 – 6.7. Jika dititrasi dengan alkali dan kataliasator
penolptalin, total asam dalam susu diketahui hanya 0.10 – 0.26 % saja. Sebagian
besar asam yang ada dalam susu adalah asam laktat. Meskipun demikian keasaman
susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat asam seperti
senyawa-senyawa pospat komplek, asam sitrat, asam-asam amino dan karbondioksida
yang larut dalam susu. Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya
diartikan terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum
ataupun pemburukan bakteri. Susu terdiri dari tiga komponen utama yaitu air,
lemak dan protein. Disamping itu susu adalah bahan makanan yang sempurna karena
mengandung protein, lemak, karbohidrat (laktosa), vitamin, dan garam anorganik.
Dalam susu terdapat fosfat baik sebagai protein maupun sebagai ion posfat anoorganik. Kesegaran susu dapat ditandai
dengan masih aktifnya enzim-enzim yang terdapat didalamnya, diantaranya
amylase, lipase, peroksidase, katalase, dan sebagainya (Bagas, 2001).
Kasein adalah protein yang paling
banyak tersedia di susu. Protein ini relatif tidak bisa larut, lambat dicerna
dan cenderung membentuk struktur yang disebut misel yang meningkatkan
kelarutannya di air. Sedangkan whey adalah protein yang cepat dicerna.Whey
menyediakan hasil sintesa protein yang cepat karena Whey mengandung leusin
dalam jumlah tinggi, yaitu asam amino yang potensial untuk menstimulasi sintesa
protein, sementara kasein menyediakan pasokan protein yang berkesinambungan
lama untuk pertumbuhan otot. Protein dalam susu terdiriatas 80% kasein dan 20%
whey.Kasein termasuk jenis phospor protein, terdiri dari beberapa unit asam
amino yang terikat dengan ikatan peptida. Kasein didalam susu merupakan
partikel yang besar. Didalamnya tidak hanya terdiri dari zat-zat
organik,melainkan mengandung zat-zat anorganik seperti kalsium,phosphor,dan
magnesium.(Anto.1998)
Kasein berasal dari bahasa latin
yaitu Caseine yang berasal dari kata Caesus yaitu keju. Kasein adalah zat yang
digunakan sebagai stabilisator emulsi air susu. Kasein merupakan proteida
fosfor yang dijumpai dalam endapan koloida air susu. Kasein merupakan hasil pengolahan
susu yang larut dalam larutan alkali dan asam pekat, mengendap dalam asam lemak
serta tidak larut dalam air. Kasein merupakan komponen protein terbesar dalam
susu dan sisanya berupa whey protein. Kadar protein pada protein susu mencapai
80%. Kasein ini terdiri dari beberapa fraksi seperti alpha-casein, betha casein
dan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organic yang berlimpah
dalam susu bersama lemak dan laktosa (Shiddieqy, 2004).
Kegunaan dari
ammonium sulfat untuk perpisahan protein adalah untuk mempercepat dalam
menghubungkan klasifikasi dari albumin dan globulin. Sodium sulfat lebih sesuai
untuk memisahkan analitik dari plasma protein (Cantarow and Schepartz, 1963).
Kasein termasuk jenis phospor
protein, terdiri dari beberapa unit asam amino yang terikat dengan ikatan
peptida. Kasein didalam susu merupakan partikel yang besar. Didalamnya tidak
hanya terdiri dari zat-zat organik,melainkan mengandung zat-zat anorganik
seperti kalsium,phosphor,dan magnesium, Dalam keadaan murni, kasein berwarna
putih seperti salju, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa yang khas. Kasein
dapat diendapkan oleh asam, enzimerenner dan alkohol. Oleh karena itu kasein
dalam susu dapat dikoagulasikan atau digumpalkan oleh asam yang terbentuk
didalam susu sebagai aktivitas dri mikroba.(Benardi,1995)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat Bahan
alat
Ø gelas
kimia
Ø hot
plane
Ø batang
pengaduk
Ø termometer
Ø corong
Ø timbangan
Ø pipet
tetes
bahan
Ø susu
sapi segar
Ø asam
asetat glasial
Ø etanol
Ø eter
Ø kertas
saring
Ø aquades
3.2 Cara Kerja
A. persiapan
kertas saring
1. siapkan
1 lembar kertas saring
2. panaskan
dalam oven dengan temperatur 105o C
3. setelah
kandungan pada kertas saring habis, masukkan kertas saring tersebut dalam desikator,
hingga mencapai suhu kamar
4. timbang
kertas saring tersebut, catat hasilnya
B. pemisahan
kasein
1. kedalam
gelas piala masukkan50 ml susu sapi segar, selanjutnya panaskan sampai temperatur
40o C
2. tambahkan
setetes demi setetes asam asetat glasial sambuil di aduk, sehingga semua kasein
mengendap.
3. selanjutnya
susupensi tersebut didinginkan pada suhu kamar.selanjutnya lakukan penyaringan
4. hasil
endapan dicuci dengan menggunakan aquades dan selanjutnya tambahkan 30 ml
etanol
5. cuci
endapan dengan menggunakan campuran etanol-eter (1:1)
6. endapan
yang ada pada kertas saring selanjtunya dicuci dengan eter
7. kertas
saring yang berisi bubuk di pendahkan kekaca arloji dan biarkan bagian eternya
menguap
8. lakukan
npenimbangan kasein dan hitunglah rendemen kasein tersebut
9. bandingkan
hasil yang diperoleh dengan jumlah kasein secara teoritis yaitu: 3,5 g/100 ml
air susu sapi
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
no
|
Uraian
|
Bobot (dalam gram)
|
1
|
Bobot kertas saring mula mula (a)
|
1,03
|
2
|
Bobot kertas saring + kafein (b)
|
18,64
|
3
|
Bobot kasein =(b)-(a)= (c)
|
17,61
|
4
|
Rendemen kasein = 2 (c) 50 ml sampel
|
0,70
|
4.2 Pembahasan
Percobaan ini
bertujuan untuk mengisolasi kasein dari susu. Dalam percobaan ini digunakan
susu bubuk. Isolasi kasein dapat dilakukan dengan pengasaman. Dalam percobaan
dilakukan isolasi kasein dengan cara pengasaman yaitu dengan menambahkan asam
asetat glacial.
Susu
merupakan system koloid yang system terdispersi dan pendispersinya adalah zat
cair (emulsi). Sistem ini tidak terlalu stabil tetapi pada susu, system koloid
ini distabilkan dengan adanya kasein sebagai emulgator. Langkah pertama adalah
dengan memanaskan susu sebanyak 50 ml hingga suhu 40°C, pemanasan dilakukan
agar tidak merusak kandungan air susu yang lain yaitu tritofan, serina dan
treonina, setelah mencapai 40°C, air susu diangkat dan ditambahkan tetes demi
tetes asam asetat glacial sebanyak 1 ml sambil terus diaduk dan lama kelamaan
terbentuk endapan putih. Endapan ini adalah kasein, selanjutnya endapan ini
dipisahkan dari filtratnya dengan menyaringnya. Endapan berupa padatan/ serbuk
putih, sedangkan filtrate berupa cairan jenuh berwarna agak kuning. Filtrat ini
selanjutnya disimpan untuk percobaan identifikasi kasein
Langkah selanjutnya adalah setelah di tambahkan
aquades dan kemudian disaring lagi. setelah itu tambahkan 30ml etanol, kemudian
mengulangi langkah ini dengan menggunakan etanol:eter (1:1). lalu pada langkah
terakhir dicuci degan eter. Rangkaian proses ini bertujuan untuk memurnikan
kasein yang diperoleh dari komponen-komponen susu yang lain. Setelah disaring,
kasein yang diperoleh dikeringkan dan setelah kering ditimbang kemudian catat
hasilnya dan dihitung berapa berat kaseinnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
·
Percobaan
isolasi kasein ini menggunakan pengasaman oleh berbagai larutan
seperti etanol, etanol-eter, dan eter untuk mengendapkan kasein, serta di lakukan
penyaringan.
·
untuk dapat menghasilkan nilai rendeman
kasein yaitu dengan melakukan langkah percobaan yang ada dan memnghitung bobot
kertas saring, bobot kertas saring + kasein, dan bobot kasein.
5.1
Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, waktu yang telah disediakan
dimanfaatkan dengan sebaik baiknya, agar data yang diperoleh akurat,,
DAFTAR PUSTAKA
Anto
prasetya.1998. Mengenal Susu dan Manfaatnya. yogyakarta : UGM
Bagas,2001. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta :
UI Press
Benardi,1995.Makanan Fungsional.Kanisius:
Jogjakarta
Cantarow and Schepartz, 1963.Biokimia Untuk
Universitas.Jakarta : UI Prees
Shiddieqy,
2004. Pengantar Praktikum Kimia
Organik. Jakarta: Depdikbud