laporan praktikum hidrolisis karbohidrat || rudi setiawan




LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA


Nama                          : Rudi Setiawan
Npm                            : E1G013100
Prodi                           : TIP
Kelompok                  : 4
Hari/Jam                    : senin / 12.00-13.40
Tanggal                      : 15-12-2014
Co-ass                         : 1. Asima  Rohana Sinaga
                                                              2. Weka M Bangun
DOSEN                      : 1.Devi Silsia, Dra., M.Si
                                      2. Hasan B Daulay, Drs., Ms
                                      3. Fitri Electrika Dewis., STP, M,Sc
Objek praktikum      : HIDROLISIS KARBOHIDRAT

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki tanah yang sangat subur, banyak tanaman yang dapat tumbuh di tanah Negara merah putih ini, palawija, kacang-kacangan, umbi-umbian dan padi-padian merupakan contoh kecil jenis tanaman yang ada. Dengan kondisi tanah seperti ini membuat masyarakat Indonesia dapat hidup dengan mudah dari hasil pertanian mereka. Sejak dahulu kala, masyarakat Indonesia telah mengkonsumsi nasi atau produk olahan dari beras (Oryzae sativa) tanpa mengetahui berapa kandungan karbohidrat yang terdapat di dalamnya. Alasan utama mengkonsumsi nasi ialah karena memiliki rasa yang gurih dan lezat.
Salah satu rujukan penting dalam memilih bahan pangan pokok adalah kandungan karbohidrat dari bahan pangan tersebut.Karbohidrat (‘hidrat dari karbon‘, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti “gula“) adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.

1.2 Tujuan Praktikum
1.      mengidentifikasi hasil hidrolisis sukrosa
2.      mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum(pati)


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah klarbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara. Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari gula sederhana ini kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk polisakarida. Ada dua jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati dan nonpati. Polisakarida non pati merupakan sumber utama serat makananKarbohidrat terbagi menjadi beberapa bagian menurut panjang rantai karbonnya. Monosakarida, disakarida dan polisakarida. Contoh dari monosakarida adalah sukrosa. Sukrosa merupakan produksi akhir asimilasi karbon (C) pada proses fotosintesis yang terjadi di daun  dan bentuk karbohidrat yang mudah ditransportasikan ke jaringan simpan atau sink tissues. Selain berfungsi dalam penyediaan energi dan kerangka karbon, sukrosa juga berperan dalam pengaturan ekspresi gen lainnya (Miswar et al, 2007).
Pati adalah polisakarida nutrien yang tersedia melimpah pada sel tumbuhan dan beberapa mikroorganisme. Pati umumnya berbentuk granula dengan diameter beberapa mikron.Pati merupakan karbohidrat yang tersebar dalam tanaman terutama tanaman berklorofil. Bagi tanaman, pati merupakan cadangan makanan yang terdapat pada biji, batang dan pada bagian umbi tanaman. Banyaknya kandungan pati pada tanaman tergantung pada asal pati tersebut, misalnya pati yang berasal dari biji beras mengandung pati 50–60% dan pati yang berasal dari umbi singkong mengandung pati 80% (Winarno, 1986).


Karbohidrat merupakan golongan terpenting dari biomolekul, baik sederhana atau karbohidrat kompleks dalam bentuk tunggal maupun berikatan seperti protein atau lemak. Senyawa tersebut berperan penting dalam proses biologis, seperti rekognasi, adhesi, dan komunikasi antar sel (Khebichat, 2012). Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan dengan sifat fisika, dalam hal ini juga aktivitas optik (McGilvery&Goldstein, 199)
Beberapa fungsi karbohidrat antara lain, sebagai sumber energi, melindungi protein agar tidak terbakar sebagai penghasil energi, membantu metabolisme lemak dan protein untuk mencegah terjadinya pemecahan protein secara berlebih, serta untuk melancarkan pencernaan. Monosakarida stabil terhadap asam mineral encer dan panas. Asam yang pekat akan menyebabkan dehidrasi menjadi furfural, yaitu suatu turunan aldehid (Martoharsono, 1998).
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazina berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat. Hal ini sangat penting karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat dan merupakan salah satu cara untuk membedakan beberapa monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang terdapat dalam urine wanita dalam masa menyusui (Poedjiadi dkk, 1994).



BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat Dan Bahan

alat
Ø  tabung reaksi
Ø  penjepit tabung reaksi
Ø  rak tabung reaksi
Ø  pipet ukur
Ø  sikat tabung reaksi
Ø  kertas lakmus
Ø  alat pemanas

bahan
Ø  larutan sukrosa 1 %
Ø  HCL pekat
Ø  larutan iodium
Ø  pereaksi benedict
Ø  NaOH 2%
Ø  HCL 2 N
Ø  larutan amilum 1%


3.2 Cara Kerja
A.    hidrolisis sukrosa
1.      masukkan 5 ml larutan sukrosa 1% kedalam tabung reaksi dan tambahkan 5 ml HCL pekat
2.      campurkan dengan baik lalu panaskan dalam penangas air selama 30 menit
3.      setelah didinginkan, netralkan dengan NaOH 2% dan uji dengan kertas lakmus
4.      selanjutnya uji dengan benedict
5.      simpulkan apa yang dihasilkan hidrolisis sukrosa

B.     hidrolisis pati
1.      masukkan kedalam tabung reaksi 5 ml amilum 1% kemudian tambahkan 2,5 HCL
2.      campurkan dengan baik, lalu panaskan di penangas air mendidih
3.      setelah 3 menit ujilah dengan iodium dengan mengambil 2 tetes lrutan,tambahkan 2 tetes iodium di porselin tetes . catat perubahan warna yang terjadi.
4.      lakukan uji iodium setiap 3 menit sampai hasil warna kuning pucat
5.      lanjutkan hidrolisis selama 5 menit
6.      setelah didinginkan ambil 2 ml larutan hidrolisis, lalu netralkan dengan NaOH 2% uji dengan kertas lakmus.
7.      kemudian uji dengan benedict
8.      simpulkan apa yang di hasilkan hidrolisis pati.


BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan

A.    hidrolisis sukrosa
Perlakuan
uji
Hasil uji
5 ml sukrosa 1%
+ ml HCL pekat
+ pemanasan 30 menit
Benedict
Asam. cairan dari warna kuning, setelah uji benedict menjadi warna hijau.


B.     hidrolisis pati
Perlakuan
Hirolisis
(menit)
Hasil uji iodium
Hasil hidrolisis
5  ml amilum 1%
+ 2,5 HCL 2 N
+ pemanasan
3
Warna hitam
bening
6
Hitam kehijaun
Bening
9
Hitam kehijauan
Bening
12
Kuning pucat
Bening
15
Kuning pucat
Bening
18
Kuning pucat
Bening
21
kuning
Bening
 hasil akhir dengan uji benedict  : dari bening menjdai biru langit (transparan)
kesimpulan : setelah dinetralkan pH larjutan hidrolisis : 7


4.2 Pembahasan
pada uji percobaan kali ini yaitu hidolisis sukros,mendapat larutan pH dibawah 7 atau bersifat asam,dimana tabung reaksi diisi dengan larutan sukrosa dan hcl dicampurkan kemudian  dipanaskan selama 30 menit dan didinginkan atau di netralkan dengan NaOH 2 %   dan yang dihasilkan dari hidrolisis ini adalah cairan yang berwarna kuning, kemudian setelah melakukan uji benedict menjadi warna hijau, ini di peroleh karena hidrolisis menyatu dengan benedict.
pada uji hidrolisis pati yaitu mendapatkan warna kuning pucat, larutan di panaska setiap 3 menit baru kemudian diambil sampel dan sampel tersebut di uji dengan larutan iodium hingga mendapatkan warna kuning pucat, namun pada hasil hidrolisis hanya mendapatkan warna bening saja tidak terjadi perubahan.


BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
·         sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi kekanan, sehingga menghasilkan glukosa atau cairan warna kuning.
·         amilum mempunyai banyak kandungan karbohidrat sehingga mendapatkan warna kuning pucat setelah uji setiap 3 menit

5.2  Saran
saran saya adalah semoga untuk alat dan bahan ditambah, agar setiap melakukan praktikum para praktikan tidak kekurangan alat atau bahan

Jawaban Pertanyaan

soal
1.      apa kegunaan uji benedict dalam percobaan hidrolisis sukrosa?
2.      bagaimana cara mengetahui bahwa hidrolisis pati telah sempurna ?
3.      mengapa larutan hasil hidrolisis haruldinetralkan terlebih dahulu?

jawaban:
1.      uji benedictdalam uji sukrosa adalah sebagai bahan pelarut dan membandingkan hasil atau warna dari hidrolisis sukrosa
2.      cara untuk mengetahuinya adalah dengan bahwa lrutan telah berwarna kuning pucat dan pH lebih dari 7 atau basa.
3.      agar hasil setelah yang dinetralkan  dapat di ukur dengan kertas lakmus dan mendapatkan hasil yang sempurna


DAFTAR PUSTAKA


Martoharsono, Soeharsono.1998..Petunjuk Praktikum Kimia Dasar II. Yogyakarta: Laboratorium Kimia Dasar FMIPA Universitas Gadjah Mada.
Mc. Gilvery. R.W. Goldstein. 1996. Biokimia. Suatu Pendekatan     Fungsional. Surabaya: Airlangga University Press
Miswar et al, 2007.Uji Kualitatif Untuk Identifikasi Karbohidrat  I dan II’, Laboratorium Kimia Universitas Nasional. Jakarta
Poedjiadi, Anna., F.M. Titin. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Indonesia University Press.
Winarno, 1992. Biofermentase dan Biosintesa Protein. PT. Angkasa. Bandung.
Copyright 2009 Coretan nusantara. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates