TUGAS TEKNIK TATA CARA KERJA
Oleh
Nama : Rudi Setiawan
Npm : E1g013100
Kelas : Tip C
Dosen : Prof.Dr.Ir., M
Syaiful, Ms
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
Soal : jelaskan
dan uraikan pengertian ergonomi dari mesin boiler ?
Pengertian ergonomi
Ergonomika
atau (kurang tepat) ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara
manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang
mempraktekkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk
mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan
manusia.Ergonomi berasal dari dua kata bahasa Yunani: ergon dan nomos: ergon
berarti kerja, dan nomos berarti aturan, kaidah, atau prinsip. Pendapat lain
diungkapkan oleh Sutalaksana (1979): ergonomi adalah ilmu atau kaidah yang
mempelajari manusia sebagai komponen dari suatu sistem kerja mencakup
karakteristik fisik maupun nonfisik, keterbatasan manusia, dan kemampuannya
dalam rangka merancang suatu sistem yang efektif, aman, sehat, nyaman, dan
efisien.
Kohar
Sulistiadi dan Sri Lisa Susanti (2003)
menyatakan bahawa fokus ilmu ergonomi adalah manusia itu sendiri dalam arti
dengan kaca mata ergonomi, sistem kerja yang terdiri atas mesin, peralatan,
lingkungan dan bahan harus disesuaikan dengan sifat, kemampuan dan keterbatasan
manusia tetapi bukan manusia yang harus menyesuaikan dengan mesin, alat dan
lingkungan dan bahan.
Ilmu ergonomi mempelajari beberapa
hal yang meliputi:
·
Lingkungan kerja meliputi kebersihan, tata letak, suhu, pencahayaan,
sirkulasi udara , desain peralatan dan lainnya.
·
Persyaratan fisik dan psikologis
(mental) pekerja untuk melakukan sebuah pekerjaan: pendidikan,postur badan,
pengalaman kerja, umur dan lainnya
·
Bahan-bahan/peralatan kerja yang berisiko menimbulkan kecelakaan kerja:
pisau, palu, barang pecah belah, zat kimia dan lainnya
Interaksi
antara pekerja dengan peralatan kerja: kenyamanan kerja, kesehatan dan
keselamatan kerja, kesesuaian ukuran
alat kerja dengan pekerja, standar operasional prosedur dan lainnya Sasaran
dari ilmu ergonomi adalah meningkatkan prestasi kerja yang tinggi dalam kondisi
aman, sehat, nyaman dan tenteram. Aplikasi ilmu ergonomi digunakan untuk
perancangan produk, meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja serta
meningkatkan produktivitas kerja. Dengan mempelajari tentang ergonomi maka kita dapat mengurangi
resiko penyakit, meminimalkan biaya kesehatan,
nyaman saat bekerja dan meningkatkan produktivitas dan kinerja serta
memperoleh banyak keuntungan. Oleh karena itu penerapan prinsip ergonomi di
tempat kerja diharapkan dapat menghasilkan beberapa manfaat sebagai berikut:
·
Mengerti tentang pengaruh dari suatu
jenis pekerjaan pada diri pekerja dan kinerja pekerja
·
Memprediksi potensi pengaruh
pekerjaan pada tubuh pekerja
·
Mengevaluasi kesesuaian tempat kerja, peralatan kerja
dengan pekerja saat bekerja
·
Meningkatkan produktivitas dan upaya
untuk menciptakan kesesuaian antara kemampuan pekerja dan persyaratan kerja.
·
Membangun pengetahuan dasar guna mendorong
pekerja untuk meningkatkan produktivitas.
·
Mencegah dan mengurangi resiko timbulnya
penyakit akibat kerja
·
Meningkatkan faktor keselamatan kerja
Meningkatkan keuntungan, pendapatan,
kesehatan dan kesejahteraan untuk
individu dan institusi. Dengan melakukan penilaian ergonomi di tempat
kerja dapat diperoleh 3 keuntungan
yaitu:
·
Mengurangi potensi timbulnya kecelakaan
kerja
·
Mengurangi potensi gangguan kesehatan
pada pekerja
·
Meningkatkan produktivitas dan
penampilan kerja
Dalam pabrik kelapa sawit Ketel uap
(Boiler) merupakan jantung dari sebuah pabrik kelapa sawit. Dimana, ketel uap
ini lah yang menjadi sumber tenaga dan sumber uap yang akan dipakai untuk
mengolah kelapa sawit. disini kita akan membahas sedikit tentang ketel uap yang
digunakan dalam pabrik kelapa sawit
Sebelum kita membahas ketel uap yang
digunakan dipabrik kelapa sawit. ada baiknya kalau kita mengetahui dahulu apa
itu ketel uap dan berfungsi sebagai apa.
Ketel uap merupakan suatu alat konversi energi yang
merubah Air menjadi Uap dengan cara pemanasan dan panas yang dibutuhkan air
untuk penguapan diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada ruang bakar ketel
uap.
Hubungan antara ergonomi dengan
mesin boiler
1 (Satu) unit ketel (Steam Boiler)
diperlukan untuk proses pabrik kelapa sawit. Ketel dengan kapasitas 20.000
kg/jam, merupakan ketel pipa air (Water Tube Boiler) dan uapnya merupakan
“Superheated Steam” dan mempunyai temperatur 260°C dan tekanan 21 kg/cm².
Pada waktu mulai mengadakan “Pengeringan (Drying Out)”
ketel waktu pertama kali bahan bakar (kayu) dan chemical supaya disediakan
sendiri oleh Owner. Dan dengan adanya mesin boiler ini sangat mempermudahkan
manusia dalam mengolah sawit. Serta lebih menghemat biaya, tenaga, dan waktu
yang di kerjakan pun lebih cepat selesai apa bila di kerjakan dengan mesin boiler
tersebut
Spesifikasi
dari mesin boiler
Biasanya bolier yang digunakan di pabrik kelapa sawit
memiliki spesifikasi sebagai berikut:
- Kapasitas Uap : 20 Ton/jam
- Temperatur Uap : 280 C
- Tekanan Uap : 20 kg/cm2
- Temperatur air umpan : 90 C
- Effisiensi Ketel Uap : 75 %
- Pemakaian bahan bakar : 75% serabut dan 25% cangkang.
Bahan Bakar
Ketel Uap (boiler)
Agar kualitas uap yang dihasilkan
dari ketel uap sesuai dengan yang diinginkan/dibutuhkan maka dibutuhkan
sejumlah panas untuk menguapkan air tersebut, dimana panas tersebut diperoleh
dari pembakaran bahan bakar di ruang bakar ketel. Untuk mendapatkan pembakaran
yang sempurna didalam ketel maka diperlukan beberapa syarat, yaitu:
- Perbandingan pemakaian bahan bakar harus sesuai (cangkang dan serabut)
- Udara yang dipakai harus mencukupi
- Waktu yang diperlukan untutk proses pembakaran harus cukup.
- Panas yang cukup untuk memulai pembakaran
- Kerapatan yang cukup untuk merambatkan nyala api
Dalam hal
ini bahan bakar yang digunakan adalah serabut dan cangkang, Adapaun alasan
mengapa digunakan serabut dan cangkang sebagai bahan bakar adalah :
·
Bahan bakar cangkang dan serabut cukup tersedia dan
mudah diperoleh dipabrik.
·
Cangkang dan serabut merupakan limbah dari pabrik
kelapa sawit apabila tidak digunakan.
·
Nilai kalor bahan bakar cangkang dan serabut memenuhi
persyaratan untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.
·
Sisa pembakaran bahan bakar dapat digunakan serbagai
pupuk untuk tanaman kelapa sawit.
·
Harga lebih ekonomis.
0 komentar:
Posting Komentar