TUGAS MK
NAMA : Rudi Setiawan
Npm : E1G013100
Nama Dosen : Apri Andani, SP, M.si
Prodi : TIP
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
1. Masalah dalam Ekonomi pertanian.
18
Jul
Ciri pertanian yang ada di indonesia adalah1.Semua jenis tanaman tertentu memerlukan semua nutrisi
2.Adanya tenaga kerja,tanah,serta modal
3.Pertanian spesifik menurut lokasi (ketinggian,suhu,ilkim)
4.Usaha tani dalam ukuran kecil dan subsisten
5.Curahan tenaga kerja tidak merata
6.Jarak lebar antara pengeluaran dan pendapatan
Persoalan-persoalan ekonomi pertanian
1.Pandangan petani
• Usaha
• Bagian dari hidup
• Suatu cara hidup
2.Masalah pokok
• Jarak waktu jarak antara tanam dan panen hanya 3 bulan (pada intinya petani hanya mengelurakan uang dan saat panen raya
• Pembiayaan pertanian; selama melakukan proses pertanian petani hanya mencari pnjaman. Dimana kebanyakan memakai sistem ijon. Hutangnya akan dibayar dengan panennya , sehingga petani menjadi ”price taker” bukan menjadi ”price maker”. Hal ini akan mengakibatkan meruginya petani
• Tekanan penduduk (pemerataan kepadatan penduduk) yang berarti bahwa di era sekarang kurangnya minat kalangan anak muda pada sektor pertanian
• Usia; usia yang bekerja pada sektor pertanian pada umunya adalah usia tua sehingga produktivitas dapat dikategorikan masih rendah
• Pertanian yang subsisten; orang melakukan usaha tani pada umumnya hanya untuk dirinya sendiri dan keluarga.
KOMENTAR
Saya setuju dengan artikel tersebut
karena didalamnya terdapat ciri pertanian yang ada di indonesia,dan juga
tercantum beberapa persoalan tentang pertanian serta masalah masalahnya
2. Jepang Peduli Masalah Perubahan Iklim
Pertanian Dan Lingkungan Di sumut
Agustus 23, 2013 - Medan
MEDAN
(Berita): Pemerintah Jepang melalui Konsulat Jenderal Jepang di Medan dan
Japan International Coorportion Agency (JICA) membantu Indonesia,
khususnya Sumatera Utara dalam mengatasi masalah perubahan iklim bidang
pertanian dan lingkungan hidup.
Hal
itu disosialisasikan pada seminar lingkungan hidup bertema “Pentingnya
Penanggulangan pemanasan global, pemeliharaan lingkungan serta agro-industri di
bidang pertanian” di Hotel Arya Duta Medan Rabu (21/8) siang tadi.
Acara
itu dibuka Wakil Gubernur Sumut Ir HT Erry Nuradi, MSi dihadiri anggota DPD RI
perwakilan Sumut Parindungan Purba, Konsul Jenderal Jepang di Medan Yuji
Hamada, sejumlah kepala daerah antara lain Walikota Binjai M Idaham yang juga
nara sumber.
Kemudian
instansi terkait dari Sumut, Aceh dan Riau seperti Kepala Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bapedalda) Sumut.
Wagubsu HT Erry Nuradi, MSi mengatakan aspek lingkungan hidup belum
diperhatikan. Eksoploitasi lingkungan akan mengganggu lingkungan. Dengan citra
baik dari lingkungan akan tercipta perilaku bisnis yang baik.
“Ke
depannya, agar dapat meningkatkan posisi Indonesia menjadi G-10 di dunia, maka
diperlukan upaya dalam meningkatkan pendapatan petani. Perkembangan perkenomian
Jepang pasca perang tidak terlepas dari peningkatan petani sehingga mendongkrak
pasar domestik dan mendorong perkembangan industri.
Pada
dasarnya, kata Hamada, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya
alam, sumber daya manusia serta sumber daya mineralnya. Namun, untuk
mempermudah percepatan pengembangannya sehingga dapat memberikan manfaat
penting dalam bidang perekonomian.
“Kita
tidak dapat mengabaikan lingkungan. Kalau kita menggunakan pupuk kimia dan
pestisida maka hal ini akan mengurangi potensi pengembangan pertanian dan
kehutanan dan justru akan menghancurkan lingkungan,” katanya.
Ahli
Climate Change (perubahan iklim) Japan International Coorporation Agen (JICA)
Junko Noguchi mengatakan Indonesia sudah memperoleh manfaat dalam
membangun kebersamaan seperti bergabung dengan negara G20.
“Isu
lingkungan merupakan topik yang dibahas dalam kerjasama dengan JICA, termasuk
Sumut merupakan perhatian kami dengan adanya percontohan pertanian perubahan
iklim seperti Gas Rumah Kaca kerjasama dengan Bappedalda.
JICA
mendukung Rencana Aksi Daerah untuk pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Sumut
dalam rangka memenuhi ketentuan Indonesia untuk mengurangi GRK 20
persen atau 40 persen dengan dukungan internasional tahun
2020. JICA juga mendukung merumuskan
instruksi gubernur tentang adaptasi kondisi iklim yang ekstrim sebagai upaya
mengamankan produksi beras. (Wie)
Selasa, 15 Oktober 2013 | 17:58 WIB
3. Petani
Minta Pemerintah Benahi Produksi
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua
Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Dadi Sudiana, meminta
pemerintah tak hanya mengurusi masalah harga komoditas. Dadi berharap pemerintah lebih fokus dalam
membenahi masalah pada sisi produksi.
“Jangan cuma melihat harga. Harga naik karena gagal panen, akibat hama dan penyakit. (Tapi) untuk menyelamatkan tanaman biaya tinggi, jadi harga tinggi bukan berarti petani untung besar,” kata Dadi ketika dihubungi Tempo, Selasa, 15 Oktober 2013.
Pekan lalu, Kementerian Perdagangan menetapkan harga referensi cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah di tingkat konsumen. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, mengatakan jika harga komoditas-komoditas tersebut di atas harga referensi, pemerintah mengizinkan impor.
Untuk komoditas cabai merah dan cabai keriting, harga referensi ditetapkan Rp 26.300 per kilogram. Dengan harga ini, harga bawang di tingkat petani diperkirakan Rp 12.290, sudah termasuk biaya produksi dan margin petani.
Sementara untuk komoditasi cabai rawit merah, harga referensi ditetapkan Rp 28.000 per kilogram. Untuk cabai rawit merah, Kementerian Perdagangan memperkirakan harga di tingkat petani diperkirakan Rp 13.365 per kilogram.
“Jangan cuma melihat harga. Harga naik karena gagal panen, akibat hama dan penyakit. (Tapi) untuk menyelamatkan tanaman biaya tinggi, jadi harga tinggi bukan berarti petani untung besar,” kata Dadi ketika dihubungi Tempo, Selasa, 15 Oktober 2013.
Pekan lalu, Kementerian Perdagangan menetapkan harga referensi cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah di tingkat konsumen. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, mengatakan jika harga komoditas-komoditas tersebut di atas harga referensi, pemerintah mengizinkan impor.
Untuk komoditas cabai merah dan cabai keriting, harga referensi ditetapkan Rp 26.300 per kilogram. Dengan harga ini, harga bawang di tingkat petani diperkirakan Rp 12.290, sudah termasuk biaya produksi dan margin petani.
Sementara untuk komoditasi cabai rawit merah, harga referensi ditetapkan Rp 28.000 per kilogram. Untuk cabai rawit merah, Kementerian Perdagangan memperkirakan harga di tingkat petani diperkirakan Rp 13.365 per kilogram.
Rabu, 25 September 2013 | 11:42 WIB
4. Kemarau,
Harga Rumput Laut Melambung
TEMPO.CO, Brebes - Ketika banyak
petani padi menganggur atau beralih pekerjaan selama musim kemarau, tidak demikian dengan petani rumput laut. Justru mereka meraup berkah selama
musim kemarau. “Kalau petani rumput laut inginnya kemarau terus,” kata Kepala
Desa Kaligangsa Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Maryoko kepada Tempo pada Rabu, 25 September
2013.
Maryoko mengatakan, kemarau berpengaruh pada tingginya kandungan karagenan rumput laut. Karagenan adalah senyawa yang diekstraksi dari rumput laut yang biasa untuk bahan pengental atau pembuatan gel.” Karagenan itu yang dicari pabrik agar-agar dari Jakarta dan Malang,” ujar Maryoko.
Selama kemarau, satu hektare tambak mampu menghasilkan rumput laut sekitar 1,5 ton hingga 1,8 ton. Musim panen kali ini harga rumput laut dari Kaligangsa Kulon melonjak hingga Rp 5.600 per kilogram. Pada musim hujan beberapa waktu lalu, harga rumput laut sempat anjlok sampai Rp 3.000 per kilogram.
Kaligangsa Kulon dikenal sebagai sentra rumput laut di Brebes. Dari total 1.200 hektare tambak di Kaligangsa Kulon, 800 hektare di antaranya untuk budidaya rumput laut. Tambak itu dikelola delapan kelompok tani. Tiap satu kelompok beranggotakan 25 sampai 30 petani. Rumput laut bisa dipanen tiap dua bulan.
Dengan perhitungan satu hektare tambak menghasilkan 1,5 ton rumput laut, Kaligangsa Kulon mampu menghasilkan 7.200 ton rumput laut tiap tahun. Jika harga rumput laut bisa stabil Rp 5.600 per kilogram, tambak di Kaligangsa Kulon mampu menghasilkan Rp 40,3 miliar tiap tahun. Namun, petani rumput laut selama ini tidak punya kekuatan untuk menentukan harga.
Sebab, harga rumput laut ditentukan dari kandungan karagenan. Sementara itu, alat pengecek kadar karagenan hanya dimiliki pabrik pengolah rumput laut, sehingga petani hanya bisa pasrah ketika pabrik menyatakan kadar karagenan rumput laut mereka rendah. “Semestinya pemerintah memberi bantuan alat pengecek kadar karagenan itu kepada petani.”
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes, Tandi, mengatakan budidaya rumput laut di Desa Kaligangsa Kulon selama ini juga masih terkendala rob atau naiknya air laut ke daratan. “Dari pantauan kami, ketinggian rob tahun ini bertambah hingga 40 sentimeter,” katanya. Rob skala besar biasa terjadi pada April sampai Juni.
Selain menghanyutkan rumput laut, rob skala besar juga sering merusak tanggul tambak. Sedangkan rob dalam skala kecil berpengaruh pada buruknya kualitas rumput laut. Sebab, keruhnya air rob akan menempel dan mengotori rumput laut. Rumput laut juga rentan dengan hama ganggang. “Maka itu, tambak rumput laut juga untuk budidaya bandeng untuk memerangi hama ganggang,” jelasnya.
Maryoko mengatakan, kemarau berpengaruh pada tingginya kandungan karagenan rumput laut. Karagenan adalah senyawa yang diekstraksi dari rumput laut yang biasa untuk bahan pengental atau pembuatan gel.” Karagenan itu yang dicari pabrik agar-agar dari Jakarta dan Malang,” ujar Maryoko.
Selama kemarau, satu hektare tambak mampu menghasilkan rumput laut sekitar 1,5 ton hingga 1,8 ton. Musim panen kali ini harga rumput laut dari Kaligangsa Kulon melonjak hingga Rp 5.600 per kilogram. Pada musim hujan beberapa waktu lalu, harga rumput laut sempat anjlok sampai Rp 3.000 per kilogram.
Kaligangsa Kulon dikenal sebagai sentra rumput laut di Brebes. Dari total 1.200 hektare tambak di Kaligangsa Kulon, 800 hektare di antaranya untuk budidaya rumput laut. Tambak itu dikelola delapan kelompok tani. Tiap satu kelompok beranggotakan 25 sampai 30 petani. Rumput laut bisa dipanen tiap dua bulan.
Dengan perhitungan satu hektare tambak menghasilkan 1,5 ton rumput laut, Kaligangsa Kulon mampu menghasilkan 7.200 ton rumput laut tiap tahun. Jika harga rumput laut bisa stabil Rp 5.600 per kilogram, tambak di Kaligangsa Kulon mampu menghasilkan Rp 40,3 miliar tiap tahun. Namun, petani rumput laut selama ini tidak punya kekuatan untuk menentukan harga.
Sebab, harga rumput laut ditentukan dari kandungan karagenan. Sementara itu, alat pengecek kadar karagenan hanya dimiliki pabrik pengolah rumput laut, sehingga petani hanya bisa pasrah ketika pabrik menyatakan kadar karagenan rumput laut mereka rendah. “Semestinya pemerintah memberi bantuan alat pengecek kadar karagenan itu kepada petani.”
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes, Tandi, mengatakan budidaya rumput laut di Desa Kaligangsa Kulon selama ini juga masih terkendala rob atau naiknya air laut ke daratan. “Dari pantauan kami, ketinggian rob tahun ini bertambah hingga 40 sentimeter,” katanya. Rob skala besar biasa terjadi pada April sampai Juni.
Selain menghanyutkan rumput laut, rob skala besar juga sering merusak tanggul tambak. Sedangkan rob dalam skala kecil berpengaruh pada buruknya kualitas rumput laut. Sebab, keruhnya air rob akan menempel dan mengotori rumput laut. Rumput laut juga rentan dengan hama ganggang. “Maka itu, tambak rumput laut juga untuk budidaya bandeng untuk memerangi hama ganggang,” jelasnya.
KOMENTAR
masalah
yang dialami pada artkel diatas adalah
masalah kemarau yang membuat petani rumput laut merugi, itu semua disebabkan
oleh kemarau yang berkepanjangan dan juga harga rumput laut yang menurun
drastis,yang semula harganya rp 5.600 perkilogramnya menjadi rp 3000. Sementara itu, alat pengecek kadar karagenan hanya dimiliki pabrik
pengolah rumput laut, sehingga petani hanya bisa pasrah ketika pabrik
menyatakan kadar karagenan rumput laut mereka rendah dan Semestinya pemerintah
memberi bantuan alat pengecek kadar karagenan itu kepada petani.
5. Prioritas Utama Bidang Pertanian dan Pangan,
Nasib Petani yang tak Kunjung Membaik
Meski masuk prioritas dalam program iptek, namun
nyatanya sampai saat ini nasib para petani belum menggambirakan, bahkan pahit.
Padahal tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai 34
juta orang. Sementara ketidakpastian kebijakan pemerintah bisa membuat petani
enggan bertanam padi.
Beras adalah
kebutuhan pokok masyarakat Indonesia pada umumnya. Dan masalah yang berkenaan
seputar ini bisa menjadi problem nasional. Sementara sampai saat ini kebijakan
pemerintah yang berkenaan dengan harga pembelian gabah ke petani saja selalu
berubah atau penuh ketidakpastian.
Baru-baru
ini pemerintah merencanakan Kredit gadai Gabah untuk para petani sebesar 2
miliar. Pelaksananya adalah perum pegadaian. Hal ini sebenarnya dilakukan untuk
membantu memberikan kredit bagi para petani, karena macetnya sejumlah KUT
(kredit usaha tani). Namun sampai saat ini dana tersebut masih berada di
Departemen Pertanian, dalam artian belum turun.
Sebagaimana
yang ditulis Bisnis Indonesia, dalam pelaksanaannya nanti kemungkinan sistem
yang berlaku lewat KKG lewat pegadaian yaitu dengan bunga 3,5 % dan lama
pengembaliannya sekitar empat bulan.
Ini gambaran
sekilas nasib para petani kita yang semakin terpuruk dan kurang mendapat
perhatian.
Bagaimana
Punas ristek memandang bidang ini?. Upaya indentifikasi prioritas program
penelitian dan pengembangan pertanian di sini adalah sebagai berikut :
1. Merinci
kebutuhan dan tuntutan pembangunan pertanian
2.
Menentukan sasaran dan target keluaran
3.
Identifikasi calon penerima dan pengguna kebijakan
4.
Mendefinisikan sumber daya tersedia dan rencana pemanfaatannya
5.
Menentukan rencana tindakan yang dibutuhkan
Sementara
itu dalam punas Ristek ini juga dikatakan untuk meletakkan kelembagaan iptek (
khususnya di bidang pertanian) pada posisi strategis diperlukan upaya
peningkatan kualitas SDM, peningkatan peran dan efektivitas serta keterkaitan
lembaga-lembaga penelitian pertanian pangan dan gizi. Ini antara lain
langka-langkah yang dilakukan ristek pada bidang pertanian yang nampaknya masih
perlu disesuaikan kembali agar sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan para
petani.
Dan
nampaknya perlu ada jembatan yang menghubungkan penelitian bidang pertanian dan
kondisi di lapangan sehingga terdapat jalan keluar masalah krusial sebenarnya
yang diperlukan petani dalam masalah pertanian ini. Karena nampaknya dari zaman
Orde Baru sampai sekarang, nasib para petani belum juga kunjung berubah. Dan
ini memerlukan kesadaran rasa kemanusiaan yang tinggi serta niat yang tulus
dari semua komponen/lembaga yang terkait, terutama pemerintah untuk mengangkat
nasib petani kita dari kesulitan dan keputus-asaan
KOMENTAR
Saya setuju dengan masalah yang dialami artikel tersebut,yaitu tentang
pangan , dimana pemerintah mengeluarkan kebijakan yang membuat petani enggan
untuk mananam padi,apalagi baru-baru ini
pemerintah merencanakan Kredit gadai Gabah untuk para petani sebesar 2 miliar, yang maksudkan untuk membantu petani,tetapi malah menyusahkan
petani,yaitu dengan bunga 3,5% dan dengan lama pengembalian 4 bulan.
6. Pertanian Modern
03 April 2013
03 April 2013
Konsep dasar
dari pertanian adalah untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan tersebut, maka dilakukan upaya melalui berbagai cara
agar pangan yang ada di dunia ini tetap lestari dan berkesinambungan.
Pada awal
pra sejarah atau purba, pola pertanian dimulai dengan ditandainya perubahan
pola hidup dari ladang berpindah menjadi menetap di suatu daerah. Konsep awal
pertanian ini menjadi basic sector atau landasan dasar yang
merupakan pijakan dari sektor-sektor lain karena ini memang suatu ‘fitrah’ dari
sektor usaha berbasis sumber daya seperti pertanian.
Hal ini
menyebabkan sektor pertanian terintegrasi dengan baik ke dalam kebijakan
ekonomi makro. Oleh karena itu, pada tataran konsep dasar ini, pertanian bisa
berkembang pesat. Bahkan negara-negara yang memiliki basis sumber daya kuat
seperti Indonesia bisa mencapai swasembada pangan. Dalam Arifin (2004),
Pada era
1970-an Indonesia cukup berhasil membangun fondasi atau basis pertumbuhan
ekonomi yang baik, dimana pembangunan pertanian terintegrasi dalam kebijakan
ekonomi makro. Pada era tersebut pertanian menjadi andalan dan sebagai
penyumbang devisa terbesar ekonomi Indonesia.
Hasil nyata
yang dirasakan langsung oleh masyarakat banyak adalah terpenuhinya kebutuhan
pangan secara mandiri (swasembada) pada pertengahan era 1980-an.
Seiiring
dengan laju perubahan pertumbuhan pembangunan di Indonesia yang dititik
beratkan pada sector industri yang berdampak pada berkurangnya lahan pertanian,
maka konsep pertanian selanjutnya mulai dikembang melalui konsep pemuliaan
spesies pertanian yaitu mencari varietas-varietas yang memiliki keunggulan
tersendiri dan lebih menguntungkan manusia. Konsep ini muncul sebagai bagian
dari peningkatan kualitas setelah adanya peningkatan kuantitas dari konsep
pertama. Pemilihan varietas-varietas dengan keunggulan tertentu, seperti rasa
yang enak, hasil panen yang banyak dalam sekali masa tanam, menghasilkan daging
atau susu yang banyak dan berkualitas, dan tahan terhadap hama dan penyakit.
Kedua konsep
pertanian ini dapat dikatakan sebagai konsep dasar pertanian yang walau berubah
seperti apapun kehidupan di muka bumi ini, kedua konsep akan terus digunakan.
Selanjutnya
saat ini mulai dikembangkan konsep pertanian modern yaitu bukan hanya membahas
usaha untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia dan pemuliaan spesies pertanian,
tetapi sudah lebih ke arah bagaimana cara optimalisasi usahatani untuk
menghasilkan bahan pangan yang bermutu, baik dari segi kualitas maupun
kuantitas. Di dalamnya juga termasuk usaha peningkatan teknologi pertanian agar
pertanian berjalan lebih efektif dan efisien. Inilah perkembangan konsep
pertanian selanjutnya. Konsep ini merupakan penggabungan dari dua konsep awal
yang terkesan berjalan sendiri-sendiri Pada awalnya terlihat kurang adanya
keterkaitan yang erat antara riset dan pengembangan teknologi pertanian dengan
peningkatan hasil panen di lapangan. Seiring berjalannya waktu mulai ada
harmonisasi keduanya dan hal ini sudah mulai terlihat di tahun 2008 ini.
Triwulan II 2008 ini PDB sektor pertanian meningkat 5,1% dari Triwulan I. Hal
ini seiring dengan tingginya nilai ekspor hasil pertanian periode Januari-Juni
2008 yang meningkat 50,13% dibanding periode yang sama tahun lalu. Inilah bukti
dari optimalisasi usahatani di Indonesia berhasil. Tingginya nilai ekspor hasil
pertanian indonesia juga menandakan bahwa kualitas produk pertanian kita sudah
sesuai dengan standar kualitas internasional. Baiknya kualitas dan kuantitas
produk pertanian Indonesia merupakan hasil dari konsep pertanian modern yang
diterapkan di Indonesia.
Konsep
optimalisasi usahatani ini dijabarkan oleh sebuah sistem terpadu yang mampu
melingkupi semua sektor, termasuk industri, dan mengaitkannya menjadi sebuah
rantai perekonomian Indonesia. Sistem ini merupakan penerapan dari konsep
pertanian modern, yaitu system agribisnis.
Sistem
agribisnis merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem
agribisnis mulai dari hulu hingga jasa penunjang dan menopang satu sama lain.
Sistem agribisnis merupakan konsep yang lebih konkrit dan komprehensif untuk
pengembangan sektor pertanian ke arah yang lebih baik. Dengan adanya sistem
ini, pengembangan komoditas-komoditas pertanian Indonesia pun menjadi lebih
fokus karena setiap komoditas memiliki subsistem agribisnis yang berbeda-beda.
Sistem ini juga mampu menggerakkan pemerintah untuk lebih giat mengeluarkan
kebijakan yang pro terhadap pertanian rakyat dan dunia perbankan agar lebih
‘ramah’ terhadap petani dalam hal kredit karena keduanya masuk sebagai salah
satu subsistem agribisnis, yaitu subsistem jasa penunjang yang bergerak
bersama-sama subsistem yang lainnya.
Setelah
perjuangan penuh manusia untuk merancang konsep pertanian modern untuk memenuhi
kebutuhan manusia yang tanpa batas, kini berkembang lagi konsep pertanian baru
yang semakin menunjukkan kebutuhan manusia yang tanpa batas. Pengembangan
sektor pertanian ke arah yang lebih lanjut adalah untuk usaha pemenuhan energi.
Sumber daya alam yang semakin terbatas, terutama sumber energi, membuat manusia
kembali mengandalkan pertanian sebagai penghasil sumber energi alternatif.
Belakangan sudah dikembangkan biofuel di Brazil dengan
memanfaatkan tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas) dan sudah mulai
dikembangkan pula oleh negara lain.
Semua hal
diatas mengenai konsep pertanian berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan manusia
yang tanpa batas. Padahal, sumber daya yang tersedia sudah pasti ada batasnya
dan suatu saat akan habis. Untuk kepentingan yang sangat vital inilah sektor
pertanian kini sudah terpolitisasi. Apalagi di Indonesia yang mayoritas
warganya berlatar belakang pertanian atau berhubungan dengan sektor pertanian.
Sumber : http://www.matohtech.com/2012/05/mesin-empos-tikus-sederhana.html
Penulis : Admin Balai Pengembang.
KOMENTAR
Saya setuju
pada artikel diatas, karena sesuai dengan pertanian di Indonesia saat ini
kusunya di bidang perekonomian. Tetapi seharusnya lebih di perjelas lagi, agar
bagaimana membentuk sektor industry yang handal
7. Kondisi Pertanian Indonesia
saat ini “Berdasarkan Pandangan Mahasiswa Pertanian Indonesia”
Sektor
pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur
pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor yang tidak
mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa.
Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun yang
menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang tidak
terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran.
Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan
tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya.
Perjalanan
pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan
hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan
kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia
dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang
mendasari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting,
antara lain: potensi Sumber Daya Alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap
pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional,
besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini,
perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di
pedesaan. Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai
saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan
miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah pada masa lalu bukan saja
kurang memberdayakan petani tetapi juga terhadap sektor pertanian keseluruhan.
Pembangunan
pertanian pada masa lalu mempunyai beberapa kelemahan, yakni hanya terfokus
pada usaha tani, lemahnya dukungan kebijakan makro, serta pendekatannya yang
sentralistik. Akibatnya usaha pertanian di Indonesia sampai saat ini masih
banyak didominasi oleh usaha dengan: (a) skala kecil, (b) modal yang terbatas,
(c) penggunaan teknologi yang masih sederhana, (d) sangat dipengaruhi oleh
musim, (e) wilayah pasarnya lokal, (f) umumnya berusaha dengan tenaga kerja
keluarga sehingga menyebabkan terjadinya involusi pertanian (pengangguran
tersembunyi), (g) akses terhadap kredit, teknologi dan pasar sangat rendah, (h)
pasar komoditi pertanian yang sifatnya mono/oligopsoni yang dikuasai oleh
pedagang-pedagang besar sehingga terjadi eksploitasi harga yang merugikan
petani. Selain itu, masih ditambah lagi dengan permasalahan-permasalahan yang
menghambat pembangunan pertanian di Indonesia seperti pembaruan agraria (konversi
lahan pertanian menjadi lahan non pertanian) yang semakin tidak terkendali
lagi, kurangnya penyediaan benih bermutu bagi petani, kelangkaan pupuk pada
saat musim tanam datang, swasembada beras yang tidak meningkatkan kesejahteraan
petani dan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Petani, menuntut pemerintah untuk
dapat lebih serius lagi dalam upaya penyelesaian masalah pertanian di Indonesia
demi terwujudnya pembangunan pertanian Indonesia yang lebih maju demi
tercapainya kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Pembangunan
pertanian di masa yang akan datang tidak hanya dihadapkan untuk memecahkan
masalah-masalah yang ada, namun juga dihadapkan pula pada tantangan untuk
menghadapi perubahan tatanan politik di Indonesia yang mengarah pada era
demokratisasi yakni tuntutan otonomi daerah dan pemberdayaan petani. Disamping
itu, dihadapkan pula pada tantangan untuk mengantisipasi perubahan tatanan
dunia yang mengarah pada globalisasi dunia. Oleh karena itu, pembangunan
pertanian di Indonesia tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk-produk
pertanian yang berdaya saing tinggi namun juga mampu mengembangkan pertumbuhan
daerah serta pemberdayaan masyarakat. Ketiga tantangan tersebut menjadi sebuah
kerja keras bagi kita semua apabila menginginkan pertanian kita dapat menjadi
pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor
penggerak pembangunan bangsa. Di bawah ini terdapat beberapa rekomendasi,
tawaran, saran, masukan dan juga tuntutan hasil dari pemikiran
mahasiswa-mahasiswa pertanian Indonesia yang tergabung dalam Forum Komunikasi
Mahasiswa Pertanian Indonesia (FKMPI) terkait strategi pembangunan pertanian di
Indonesia, yaitu sebagai berikut:
- Optimalisasi program pertanian organik secara menyeluruh di Indonesia serta menuntut pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian yang produktif dan ramah lingkungan.
- Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang eksistensinya dilindungi oleh undang-undang.
- Penguatan sistem kelembagaan tani dan pendidikan kepada petani, berupa program insentif usaha tani, program perbankan pertanian, pengembangan pasar dan jaringan pemasaran yang berpihak kepada petani, serta pengembangan industrialisasi yang berbasis pertanian/pedesaan, dan mempermudah akses-akses terhadap sumber-sumber informasi IPTEK.
- Indonesia harus mampu keluar dari WTO dan segala bentuk perdagangan bebas dunia pada tahun 2014.
- Perbaikan infrastruktur pertanian dan peningkatan teknologi tepat guna yang berwawasan pada konteks kearifan lokal serta pemanfaatan secara maksimal hasil-hasil penelitian ilmuwan lokal.
- Mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.
- Peningkatan mutu dan kesejahteraan penyuluh pertanian.
- Membuat dan memberlakukan Undang-Undang perlindungan atas Hak Asasi Petani.
- Memposisikan pejabat dan petugas di setiap instansi maupun institusi pertanian dan perkebunan sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.
- Mewujudkan segera reforma agraria.
- Perimbangan muatan informasi yang berkaitan dengan dunia pertanian serta penyusunan konsep jam tayang khusus untuk publikasi dunia pertanian di seluruh media massa yang ada.
- Bimbingan lanjutan bagi lulusan bidang pertanian yang terintegrasi melalui penumbuhan wirausahawan dalam bidang pertanian (inkubator bisnis) berupa pelatihan dan pemagangan (retoling) yang berorientasi life skill, entrepreneurial skill dan kemandirian berusaha, program pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda melalui kegiatan magang ke negara-negara dimana sektor pertaniannya telah berkembang maju, peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi pertanian, pengembangan program studi bidang pertanian yang mampu menarik generasi muda, serta program-program lain yang bertujuan untuk menggali potensi, minat, dan bakat generasi muda di bidang pertanian serta melahirkan generasi muda yang mempunyai sikap ilmiah, professional, kreatif, dan kepedulian sosial yang tinggi demi kemajuan pertanian Indonesia, seperti olimpiade pertanian, gerakan cinta pertanian pada anak, agriyouth camp, dan lain-lain.
- Membrantas mafia-mafia pertanian.
- Melibatkan mahasiswa dalam program pembangunan pertanian melalui pelaksanaan bimbingan massal pertanian, peningkatan daya saing mahasiswa dalam kewirausahaan serta dana pendampingan untuk program–program kemahasiswaan.
Banyak hal
yang harus kita lakukan dalam mengembangkan pertanian pada masa yang akan
datang. Kesejahteraan petani dan keluarganya merupakan tujuan utama yang
menjadi prioritas dalam melakukan program apapun. Tentu hal itu tidak boleh
hanya menguntungkan satu golongan saja namun diarahkan untuk mencapai pondasi
yang kuat pada pembangunan nasional. Pembangunan adalah penciptaan sistem dan
tata nilai yang lebih baik hingga terjadi keadilan dan tingkat kesejahteraan
yang tinggi. Pembangunan pertanian harus mengantisipasi tantangan demokratisasi
dan globalisasi untuk dapat menciptakan sistem yang adil. Selain itu harus
diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, khususnya petani melalui
pembangunan sistem pertanian dan usaha pertanian yang kuat dan mapan. Dimana
Sistem tersebut harus dapat berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan
desentralistik. @diperoleh dari berbagai sumber).
Kriteria
Menteri Pertanian Indonesia
- Berlatar belakang pendidikan pertanian serta menguasai ilmu pertanian terapan dan teknis.
- Berani turun secara langsung kelapangan melihat kondisi permasalahan pertanian di Indonesia.
- Mampu menjadikan pertanian sebagai leading sector perekonomian bangsa.
- Bersedia berkomunikasi dan bekerjasama serta mengikutsertakan petani, mahasiswa, institusi, dan instansi pertanian dalam pengambilan kebijakan.
- Membuat dan mampu mengawal kebijakan-kebijakan yang berpihak pada upaya pembangunan pertanian dan kepentingan petani.
- Berpengalaman dan berdedikasi di bidang pertanian.
- Memiliki track record yang baik (tidak pernah terlibat kasus hukum).
- Loyal terhadap pemerintah dan NKRI.
- Mewujudkan program wilayah bebas korupsi (wbk) di Departemen Pertanian.
- Berani bertindak cepat dan tepat dalam mengambil keputusan untuk kemajuan pertanian Indonesia.
- Mampu mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia pada tahun 2014.
- Berani membuat program peningkatan kesejahteraan untuk petani.
- Berani membuat kebijakan bersama dengan Departemen Pendidikan Nasional agar dunia pendidikan pertanian lebih diperhatikan dan maju.
Banten, 17
September 2009
KOMENTAR
Saya setuju dengan artikel diatas
karena mentri mau membahas tentang pertanian yang ada di Indonesia.dan
pemerintah juga banyak menyinggung tentang lemahnya sector pertanian iti
sendiri.
8.
OECD: Pangan & Pertanian Masalah Ekonomi Global
Jum'at, 26 Februari 2010 00:27 wib
Dadan Muhammad Ramdan - Okezone
Browser anda tidak mendukung iFrame
JAKARTA - Sebanyak
39 negara berkumpul di Paris Perancis atas undangan OECD, organisasi dunia
untuk ekonomi dan kerja sama pembangunan.
Menurut Wakil Menteri Pertanian Bayu Khrisnamurthi, secara khusus perwakilan dari negara-negara tersebut membicarakan kebijakan pangan dan pertanian untuk masa depan yang berkelanjutan (sustainable future), menjawab tantangan dan peluang global di bidang pangan dan pertanian.
Kegiatan ini merupakan pertemuan tingkat menteri- menteri pertanian OECD pertama dalam 12 tahun. Indonesia sendiri ditempatkan bersama China, India, Brazil, dan Afrika Selatan sebagai negara nonanggota OECD yang dianggap sangat penting dalam keseimbangan ekonomi dan pembangunan dunia.
Bayu menjelaskan ada tiga isu yg dibahas, yakni ketahanan pangan, degradasi lingkungan, dan kemiskinan. Ketiga hal tersebu saling terkait dan juga dipandang telah menjadi masalah bersama dalam skala global.
"Memperhitungkan pertumbuhan penduduk dan daya beli global, dunia harus mampu memproduksi 50 persen lebih banyak pangan di tahun 2030 dibandingkan pasokan tersedia saat ini dan harus memproduksi dua kali lipat lebih banyak pangan di tahun 2050," paparnya, Kamis (25/2/2010).
Di sisi lain, kata dia, sumber daya untuk memproduksi semakin terbatas. Negara-negara produsen besar menginginkan pasar yang lebih terbuka untuk menjawab tantangan itu. Sementara itu, negara-negara konsumen menganggap perlunya pengembangan produksi di dalam negeri.
Dalam hal ini diakui volatilitas pasar pangan dunia akan semakin tidak menentu dan akan berpengaruh terhadap produsen maupun konsumen pangan. "Air dipandang menjadi faktor penentu dalam produksi pangan global," ujar Bayu.
Menurut dia, air telah menjadi pembatas serius di banyak bagian dunia. Perubahan iklim juga telah menambah serius masalah air tersebut. Situasi perubahan lingkungan juga terkait denga kontribusi pertanian terhadap emisi gas rumah kaca dari pertanian, yang mencapai 14 persen dari total emisi GRK global, nomor 4 setelah energi (26 persen), industri (19 persen) dan kehutanan (17 persen).
Menurut Wakil Menteri Pertanian Bayu Khrisnamurthi, secara khusus perwakilan dari negara-negara tersebut membicarakan kebijakan pangan dan pertanian untuk masa depan yang berkelanjutan (sustainable future), menjawab tantangan dan peluang global di bidang pangan dan pertanian.
Kegiatan ini merupakan pertemuan tingkat menteri- menteri pertanian OECD pertama dalam 12 tahun. Indonesia sendiri ditempatkan bersama China, India, Brazil, dan Afrika Selatan sebagai negara nonanggota OECD yang dianggap sangat penting dalam keseimbangan ekonomi dan pembangunan dunia.
Bayu menjelaskan ada tiga isu yg dibahas, yakni ketahanan pangan, degradasi lingkungan, dan kemiskinan. Ketiga hal tersebu saling terkait dan juga dipandang telah menjadi masalah bersama dalam skala global.
"Memperhitungkan pertumbuhan penduduk dan daya beli global, dunia harus mampu memproduksi 50 persen lebih banyak pangan di tahun 2030 dibandingkan pasokan tersedia saat ini dan harus memproduksi dua kali lipat lebih banyak pangan di tahun 2050," paparnya, Kamis (25/2/2010).
Di sisi lain, kata dia, sumber daya untuk memproduksi semakin terbatas. Negara-negara produsen besar menginginkan pasar yang lebih terbuka untuk menjawab tantangan itu. Sementara itu, negara-negara konsumen menganggap perlunya pengembangan produksi di dalam negeri.
Dalam hal ini diakui volatilitas pasar pangan dunia akan semakin tidak menentu dan akan berpengaruh terhadap produsen maupun konsumen pangan. "Air dipandang menjadi faktor penentu dalam produksi pangan global," ujar Bayu.
Menurut dia, air telah menjadi pembatas serius di banyak bagian dunia. Perubahan iklim juga telah menambah serius masalah air tersebut. Situasi perubahan lingkungan juga terkait denga kontribusi pertanian terhadap emisi gas rumah kaca dari pertanian, yang mencapai 14 persen dari total emisi GRK global, nomor 4 setelah energi (26 persen), industri (19 persen) dan kehutanan (17 persen).
KOMENTAR
Saya setuju pada artikel tersebut
yang banyak membicarakan kebijakan pangan dan pertanian untuk masa
depan yang berkelanjutan (sustainable future), menjawab tantangan dan peluang
global di bidang pangan dan pertanian.
9 Masalah Pertanian di Indonesia
Berita Terhangat
Masalah Pertanian di Indonesia - Meski transfromasi struktur ekonomi yang semakin mengantarkan
Indonesia dewasa ini menujukkan gejala menuju negera industri , tapi tidaklah
salah bila kita masih menggap bahwa Indonesia masih sebagai bagian dari negara
agraris.
Setidaknya, ada dua alasan mengapa negeri ini masih dianggap sebagai negara agraris atau negara pertanian. Pertama, sektor pertanian masih menjadi salah satu leading sector dalam ekonomi Indonesia, ditunjukkan oleh pangsanya yang masih cukup tinggi terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB). Alasan kedua, sebagian besar, yakni sekitar 33 persen (42,47 juta), penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menggantungkan hidupnya (bekerja) di sektor pertanian.
Walau Indonesia merupakan negara pertanian, tetapi sejauh ini masih banyak berbagai hal masalah pertanian di Indonesia yang membuat sektor pertanian tersebut belum berkembang sepertihalnya pertanian di negara-negara lain.
Apa sebenarnya masalah pertandian di Indonesia yang paling pelik dan sejauh ini belum ditangani secara serius oleh pihak-pihak terkait?
Masalah Pertanian di Indonesia
Sistem atau cara pertanian di Indonesia masih didominasi oleh sistem pertanian masa lalu, yaitu sistem pertanian yang mempunyai banyak kelemahan diantaranya adalah:
1. Skala kecil,
2. Modal yang terbatas,
3. Penggunaan teknologi yang masih sederhana,
4. Sangat dipengaruhi oleh musim,
5. Wilayah pasarnya lokal,
6. Umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga sehingga menyebabkan terjadinya involusi pertanian (pengangguran tersembunyi),
7. Akses terhadap kredit, teknologi dan pasar sangat rendah,
8. Pasar komoditi pertanian yang sifatnya mono/oligopsoni yang dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga terjadi eksploitasi harga yang merugikan petani,
9. Pembaruan agraria (konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian) yang semakin tidak terkendali
10. Kurangnya penyediaan benih bermutu bagi petani,
11. Kelangkaan pupuk pada saat musim tanam datang,
12. Swasembada beras yang tidak meningkatkan kesejahteraan petani dan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Petani.
Solusi Mengatasi Masalah Pertanian di Indonesia
Dari ke 12 hal masalah pertanian di Indonesia yang sudah dipaparkan diatas, maka berikut akan dipaparkan bagaimana cara mengatasi masalah pertanian tersebut dimasa yang akan datang.
1. Optimalisasi program pertanian organik secara menyeluruh di Indonesia serta menuntut pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian yang produktif dan ramah lingkungan.
2. Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang eksistensinya dilindungi oleh undang-undang.
3. Penguatan sistem kelembagaan tani dan pendidikan kepada petani, berupa program insentif usaha tani, program perbankan pertanian, pengembangan pasar dan jaringan pemasaran yang berpihak kepada petani, serta pengembangan industrialisasi yang berbasis pertanian/pedesaan, dan mempermudah akses-akses terhadap sumber-sumber informasi IPTEK.
4. Indonesia harus mampu keluar dari WTO dan segala bentuk perdagangan bebas dunia pada tahun 2014.
5. Perbaikan infrastruktur pertanian dan peningkatan teknologi tepat guna yang berwawasan pada konteks kearifan lokal serta pemanfaatan secara maksimal hasil-hasil penelitian ilmuwan lokal.
6. Mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.
7. Peningkatan mutu dan kesejahteraan penyuluh pertanian.
8. Membuat dan memberlakukan Undang-Undang perlindungan atas Hak Asasi Petani.
9. Memposisikan pejabat dan petugas di setiap instansi maupun institusi pertanian dan perkebunan sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.
10. Mewujudkan segera reforma agraria.
11. Perimbangan muatan informasi yang berkaitan dengan dunia pertanian serta penyusunan konsep jam tayang khusus untuk publikasi dunia pertanian di seluruh media massa yang ada.
12. Bimbingan lanjutan bagi lulusan bidang pertanian yang terintegrasi melalui penumbuhan wirausahawan dalam bidang pertanian (inkubator bisnis) berupa pelatihan dan pemagangan (retoling) yang berorientasi life skill, entrepreneurial skill dan kemandirian berusaha, program pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda melalui kegiatan magang ke negara-negara dimana sektor pertaniannya telah berkembang maju, peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi pertanian, pengembangan program studi bidang pertanian yang mampu menarik generasi muda, serta program-program lain yang bertujuan untuk menggali potensi, minat, dan bakat generasi muda di bidang pertanian serta melahirkan generasi muda yang mempunyai sikap ilmiah, professional, kreatif, dan kepedulian sosial yang tinggi demi kemajuan pertanian Indonesia, seperti olimpiade pertanian, gerakan cinta pertanian pada anak, agriyouth camp, dan lain-lain.
13. Membrantas mafia-mafia pertanian.
14. Melibatkan mahasiswa dalam program pembangunan pertanian melalui pelaksanaan bimbingan massal pertanian, peningkatan daya saing mahasiswa dalam kewirausahaan serta dana pendampingan untuk program–program kemahasiswaan.
Setidaknya, ada dua alasan mengapa negeri ini masih dianggap sebagai negara agraris atau negara pertanian. Pertama, sektor pertanian masih menjadi salah satu leading sector dalam ekonomi Indonesia, ditunjukkan oleh pangsanya yang masih cukup tinggi terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB). Alasan kedua, sebagian besar, yakni sekitar 33 persen (42,47 juta), penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menggantungkan hidupnya (bekerja) di sektor pertanian.
Walau Indonesia merupakan negara pertanian, tetapi sejauh ini masih banyak berbagai hal masalah pertanian di Indonesia yang membuat sektor pertanian tersebut belum berkembang sepertihalnya pertanian di negara-negara lain.
Apa sebenarnya masalah pertandian di Indonesia yang paling pelik dan sejauh ini belum ditangani secara serius oleh pihak-pihak terkait?
Masalah Pertanian di Indonesia
Sistem atau cara pertanian di Indonesia masih didominasi oleh sistem pertanian masa lalu, yaitu sistem pertanian yang mempunyai banyak kelemahan diantaranya adalah:
1. Skala kecil,
2. Modal yang terbatas,
3. Penggunaan teknologi yang masih sederhana,
4. Sangat dipengaruhi oleh musim,
5. Wilayah pasarnya lokal,
6. Umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga sehingga menyebabkan terjadinya involusi pertanian (pengangguran tersembunyi),
7. Akses terhadap kredit, teknologi dan pasar sangat rendah,
8. Pasar komoditi pertanian yang sifatnya mono/oligopsoni yang dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga terjadi eksploitasi harga yang merugikan petani,
9. Pembaruan agraria (konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian) yang semakin tidak terkendali
10. Kurangnya penyediaan benih bermutu bagi petani,
11. Kelangkaan pupuk pada saat musim tanam datang,
12. Swasembada beras yang tidak meningkatkan kesejahteraan petani dan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Petani.
Solusi Mengatasi Masalah Pertanian di Indonesia
Dari ke 12 hal masalah pertanian di Indonesia yang sudah dipaparkan diatas, maka berikut akan dipaparkan bagaimana cara mengatasi masalah pertanian tersebut dimasa yang akan datang.
1. Optimalisasi program pertanian organik secara menyeluruh di Indonesia serta menuntut pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian yang produktif dan ramah lingkungan.
2. Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang eksistensinya dilindungi oleh undang-undang.
3. Penguatan sistem kelembagaan tani dan pendidikan kepada petani, berupa program insentif usaha tani, program perbankan pertanian, pengembangan pasar dan jaringan pemasaran yang berpihak kepada petani, serta pengembangan industrialisasi yang berbasis pertanian/pedesaan, dan mempermudah akses-akses terhadap sumber-sumber informasi IPTEK.
4. Indonesia harus mampu keluar dari WTO dan segala bentuk perdagangan bebas dunia pada tahun 2014.
5. Perbaikan infrastruktur pertanian dan peningkatan teknologi tepat guna yang berwawasan pada konteks kearifan lokal serta pemanfaatan secara maksimal hasil-hasil penelitian ilmuwan lokal.
6. Mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.
7. Peningkatan mutu dan kesejahteraan penyuluh pertanian.
8. Membuat dan memberlakukan Undang-Undang perlindungan atas Hak Asasi Petani.
9. Memposisikan pejabat dan petugas di setiap instansi maupun institusi pertanian dan perkebunan sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.
10. Mewujudkan segera reforma agraria.
11. Perimbangan muatan informasi yang berkaitan dengan dunia pertanian serta penyusunan konsep jam tayang khusus untuk publikasi dunia pertanian di seluruh media massa yang ada.
12. Bimbingan lanjutan bagi lulusan bidang pertanian yang terintegrasi melalui penumbuhan wirausahawan dalam bidang pertanian (inkubator bisnis) berupa pelatihan dan pemagangan (retoling) yang berorientasi life skill, entrepreneurial skill dan kemandirian berusaha, program pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda melalui kegiatan magang ke negara-negara dimana sektor pertaniannya telah berkembang maju, peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi pertanian, pengembangan program studi bidang pertanian yang mampu menarik generasi muda, serta program-program lain yang bertujuan untuk menggali potensi, minat, dan bakat generasi muda di bidang pertanian serta melahirkan generasi muda yang mempunyai sikap ilmiah, professional, kreatif, dan kepedulian sosial yang tinggi demi kemajuan pertanian Indonesia, seperti olimpiade pertanian, gerakan cinta pertanian pada anak, agriyouth camp, dan lain-lain.
13. Membrantas mafia-mafia pertanian.
14. Melibatkan mahasiswa dalam program pembangunan pertanian melalui pelaksanaan bimbingan massal pertanian, peningkatan daya saing mahasiswa dalam kewirausahaan serta dana pendampingan untuk program–program kemahasiswaan.
KOMENTAR
Saya setuju pada artikel diatas yang
banyak membahas tentang kelemahan pertanian yang ada di Indonesia, serta beberapa
solusi tentang pertanian yang dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian para
petani. sehingga itu dapat menjadi motivasi bagi para petani Indonesia.
Rabu, 28 Agustus 2013 | 12:10 WIB
10. Investor Cina Mau Kuasai 50 Ribu Hektare
Sawah
TEMPO.CO, Jakarta -
Diam-diam sebuah konsorsium investor Cina, Malaysia, dan Indonesia berencana
mengadakan investasi besar-besaran di sektor pertanian di Subang, Jawa Barat.
Rencana ini diungkapkan oleh Kepala Sub-Direktorat Optimalisasi Rehabilitasi dan Konservasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Kementerian Pertanian, M. Husni, Rabu, 28 Agustus 2013.
Menurut Husni, sebuah perusahaan dari Cina bernama Liaoning Wufeng Agricultural bekerja sama dengan PT Amarat dari Malaysia dan PT Tri Indah Mandiri berencana mengembangkan pertanian terpadu di Subang. "Mereka akan menginvestasikan dananya sebesar Rp 20 triliun, mulai November 2013," kata Husni kepada Tempo, 28 Agustus 2013.
Menurut dia, investasi dilakukan dengan cara melakukan kerja sama dengan para petani di Subang, dengan sasaran area sawah yang mereka garap seluas 50 ribu hektare. "Para petani dijanjikan diberikan kemudahan dalam pengadaan bibit, sarana produksi pertanian, peralatan, hingga produksi pascapanen," ujarnya.
Namun, lanjut Husni, rencana tersebut tak pernah dilaporkan ke kantor Kementerian Pertanian. Karena itu, institusinya memantau lewat pemberitaan media massa. "Kalau mereka datang ke Kementan, pasti kami tolak," ujarnya.
Husni menjelaskan, investasi di bidang pangan di Indonesia tidak diharamkan. Tetapi, pemerintah telah membuat jejaring aturan seketat mungkin, termasuk soal kepemilikan lahan. "Paling banter mereka hanya bisa menggunakan lahan dengan status hak guna pakai," ucap Husni. "Makanya, mereka mengakalinya dengan bekerja sama dengan petani."
Karena itu, dia meminta Pemerintah Kabupaten Subang dengan segala kewenangan otonomi daerahnya bisa mencegah langkah besar, yang masih rahasia, yang akan dilakukan konsorsium pangan asal Cina, Malaysia, dan perusahaan dalam negeri tersebut.
Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Hendrawan, mengaku belum mengetahui rencana besar investasi di bidang pangan yang akan dilakukan gabungan perusahaan tiga negara tersebut. "Membaca konsepnya, rasa-rasanya kami harus menolak kehadiran para investor itu karena akan membahayakan iklim pertanian di Subang dan nasional," kata dia.
Menurut dia, jika betul investor gabungan itu akan melakukan kerja sama dengan menguasai 50 ribu hektare area persawahan milik petani Subang, berarti lahan yang kelak murni digarap petani hanya tersisa 27 ribuan hektare. "Lahan abadi pertanian di Subang itu hanya 77.529 hektare," Hendrawan.
Yang paling berbahaya, lanjut dia, jika beras hasil produksi sawah yang dikerjasamakan dengan petani itu dijual ke luar negeri. "Lalu, rakyat Subang mau makan apa?" ujarnya.
Rencana ini diungkapkan oleh Kepala Sub-Direktorat Optimalisasi Rehabilitasi dan Konservasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Kementerian Pertanian, M. Husni, Rabu, 28 Agustus 2013.
Menurut Husni, sebuah perusahaan dari Cina bernama Liaoning Wufeng Agricultural bekerja sama dengan PT Amarat dari Malaysia dan PT Tri Indah Mandiri berencana mengembangkan pertanian terpadu di Subang. "Mereka akan menginvestasikan dananya sebesar Rp 20 triliun, mulai November 2013," kata Husni kepada Tempo, 28 Agustus 2013.
Menurut dia, investasi dilakukan dengan cara melakukan kerja sama dengan para petani di Subang, dengan sasaran area sawah yang mereka garap seluas 50 ribu hektare. "Para petani dijanjikan diberikan kemudahan dalam pengadaan bibit, sarana produksi pertanian, peralatan, hingga produksi pascapanen," ujarnya.
Namun, lanjut Husni, rencana tersebut tak pernah dilaporkan ke kantor Kementerian Pertanian. Karena itu, institusinya memantau lewat pemberitaan media massa. "Kalau mereka datang ke Kementan, pasti kami tolak," ujarnya.
Husni menjelaskan, investasi di bidang pangan di Indonesia tidak diharamkan. Tetapi, pemerintah telah membuat jejaring aturan seketat mungkin, termasuk soal kepemilikan lahan. "Paling banter mereka hanya bisa menggunakan lahan dengan status hak guna pakai," ucap Husni. "Makanya, mereka mengakalinya dengan bekerja sama dengan petani."
Karena itu, dia meminta Pemerintah Kabupaten Subang dengan segala kewenangan otonomi daerahnya bisa mencegah langkah besar, yang masih rahasia, yang akan dilakukan konsorsium pangan asal Cina, Malaysia, dan perusahaan dalam negeri tersebut.
Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Hendrawan, mengaku belum mengetahui rencana besar investasi di bidang pangan yang akan dilakukan gabungan perusahaan tiga negara tersebut. "Membaca konsepnya, rasa-rasanya kami harus menolak kehadiran para investor itu karena akan membahayakan iklim pertanian di Subang dan nasional," kata dia.
Menurut dia, jika betul investor gabungan itu akan melakukan kerja sama dengan menguasai 50 ribu hektare area persawahan milik petani Subang, berarti lahan yang kelak murni digarap petani hanya tersisa 27 ribuan hektare. "Lahan abadi pertanian di Subang itu hanya 77.529 hektare," Hendrawan.
Yang paling berbahaya, lanjut dia, jika beras hasil produksi sawah yang dikerjasamakan dengan petani itu dijual ke luar negeri. "Lalu, rakyat Subang mau makan apa?" ujarnya.
KOMENTAR
Saya tidak setuju dengan artikel tersebut,
karena tidak akan membuat perekonomian di Indonesia tidak akan maju kususnya di
bidang pertanian. dan hanya dapat
mengandalkan produk luar.itulah sebabnya pertanian Indonesia tidak dapat
berkembang dengan baik.
11. KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA DI SEKTOR
PERTANIAN
JAMAN ORDE LAMA
Di era orde lama, yakni ketika pemerintahan yang sah baru saja dibentuk dan
bangsa Indonesia masih mengalami problem belajar berdemokrasi, Pertanian di
masa itu praktis mengalami masa sulit seiring dengan ketidakstabilan situasi
politik yang masih euforia pasca 350 tahun masa kolonialis dengan sistem tanam
paksa dan 3,5 tahun kerja rodi.
Di era serba terjepit, para pemimpin negeri ini berkali-kali mencoba
mengembangkan formula untuk menyelamatkan pertanian. Program yang dibuat antara
lain:
Rencana Kasimo (Kasimo Plan)
- Program ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan I.J.Kasimo. Program ini berupa Rencana Produksi Tiga tahun (1948-1950) mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Inti dari Kasimo Plan adalah untuk meningkatkan kehidupan rakyat dengan menigkatkan produksi bahan pangan. Rencana Kasimo ini adalah
- Menanami tanah kosong (tidak terurus) di Sumatera Timur seluas 281.277 HA
- Melakukan intensifikasi di Jawa dengan menanam bibit unggul
- Pencegahan penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi produksi pangan.
- Di setiap desa dibentuk kebun-kebun bibit
- Transmigrasi bagi 20 juta penduduk Pulau Jawa dipindahkan ke Sumatera dalam jangka waktu 10-15 tahun
Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA)
Tujuan diberlakukannya UUPA adalah:
Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional yang akan
merupakan alat untuk membawa kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi negara
dan rakyat tani, dalam rangka masyarakat yang adil dan makmur;
Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam
hukum pertanahan;
Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak
atas tanah bagi rakyat seluruhnya.
Sayangnya pemerintahan Orde Lama tidak berlangsung lama, kebijakan
distribusi tanah secara adil menurut UU Pokok Agraria atau lebih dikenal dengan
landreform kandas di jaman Orde Baru. Maka, Agrarische Wet yang menjadi dasar
bagi Hak Guna Usaha (HGU) para pemodal dan partikelir untuk memeras tanah dan
petani kecil terus berlangsung.
JAMAN ORDE BARU
Kebijakan modernisasi pertanian pada masa Orde baru dikenal dengan sebutan
Revolusi Hijau.
Revolusi Hijau merupakan perubahan cara bercocok
tanam dari cara tradisional ke cara modern. Revolusi Hijau (Green Revolution)
merupakan suatu revolusi produksi biji-bijian dari hasil penemuan-penemuan
ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas, gandum, padi, dan
jagung yang mengakibatkan tingginya hasil panen komoditas tersebut.
Tujuan Revolusi hijau adalah
mengubah petani-petani gaya lama (peasant) menjadi petani-petani gaya
baru (farmers), memodernisasikan pertanian gaya lama guna memenuhi
industrialisasi ekonomi nasional. Revolusi hijau ditandai dengan semakin
berkurangnya ketergantungan para petani pada cuaca dan alam karena peningkatan
peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peningkatan produksi bahan makanan.
Latar belakang munculnya revolusi Hijau adalah karena munculnya masalah kemiskinan yang disebabkan karena
pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat tidak sebanding dengan
peningkatan produksi pangan. Sehingga dilakukan pengontrolan jumlah kelahiran
dan meningkatkan usaha pencarian dan penelitian binit unggul dalam bidang
Pertanian. Upaya ini terjadi didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh
Thomas Robert Malthus.
Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menggalakan revolusi hijau ditempuh dengan cara:
1. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi Pertanian di Indonesia dikenal dengan nama Panca Usaha
Tani yang meliputi :
- Pemilihan Bibit Unggul
- Pengolahan Tanah yang baik
- Pemupukan
- Irigasi
- Pemberantasan Hama
2. Ekstensifikasi Pertanian
Ekstensifikasi pertanian, yaitu
Memperluas lahan tanah yang dapat ditanami dengan pembukaan lahan-lahan baru
(misal mengubah lahan tandus menjadi lahan yang dapat ditanami, membuka hutan,
dsb).
3. Diversifikasi Pertanian
Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui
sistem tumpang sari. Usaha ini menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan
panen pokok, memperluas sumber devisa, mencegah penurunan pendapatan para
petani.
4. Rehabilitasi Pertanian
Merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber daya pertanian yang kritis,
yang membahayakan kondisi lingkungan, serta daerah rawan dengan maksud untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Usaha pertanian
tersebut akan menghasilkan bahan makanan dan sekaligus sebagai stabilisator
lingkungan.
Pelaksanaan Penerapan Revolusi Hijau:
Pemerintah memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada petani.
Kegiatan pemasaran hasil produksi pertanian berjalan lancar sering
perkembangan teknologi dan komunikasi.
Tumbuhan yang ditanam terspesialisasi atau yang dikenal dengan monokultur,
yaitu menanami lahan dengan satu jenis tumbuhan saja.
Pengembangan teknik kultur jaringan untuk memperoleh bibit unggul yang
diharapkan yang tahan terhadap serangan penyakit dan hanya cocok ditanam di
lahan tertentu.
Petani menggunakan bibit padi hasil pengembagan Institut Penelitian Padi
Internasional (IRRI=International Rice Research Institute) yang bekerjasama
dengan pemerintah, bibit padi unggul tersebut lebih dikenal dengan bibit IR.
Pola pertanian berubah dari pola subsistensi menjadi pola kapital dan
komersialisasi.
Negara membuka investasi melalui pembangunan irigasi modern dan pembagunan
industri pupuk nasional.
Pemerintah mendirikan koperasi-koperasi yang dikenal dengan KUD (Koperasi
Unit Desa).
PELITA
Pemerintah lalu melakukan Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang (25-30
tahun) dilakukan secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita(Pembangunan
Lima Tahun). Pelita berlangsung dari Pelita I-Pelita VI.
Pelita I(1 April 1969 – 31 Maret 1974)
Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang,
perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan
kesejahteraan rohani. Pelita I lebih menitikberatkan pada sektor pertanian.
Keberhasilan dalam Pelita yaitu:
- Produksi beras mengalami kenaikan rata-rata 4% setahun.
- Banyak berdiri industri pupuk, semen, dan tekstil.
- Perbaikan jalan raya.
- Banyak dibangun pusat-pusat tenaga listrik.
- Semakin majunya sektor pendidikan.
Komoditas unggulan yang mendapat prioritas adalah :
- • Sayuran : kentang, cabe merah, kubis, bawang merah, tomat dan jamur
- • Buah-buahan : pisang, mangga, jeruk, nenas dan manggis
- • Tanaman hias : anggrek
- • Tanaman obat : jahe dan kunyit.
KOMENTAR
Saya setuju dengan artikel tersebut karena
banyak membahas tentang keunggulan produk pertanian yang ada di Indonesia.
12. Sektor
Pertanian dan perannya dalam perekonomian Indonesia
Struktur perekonomian Indonesia tentang bagaimana arah kebijakan perekonomian
Indonesia menarik. Gagasan mengenai langkah-langkah subjek
dari perekonomian Indonesia, yaitu penduduk Indonesia sejahtera. Indonesia
mempunyai jumlah penduduk yang sangat besar, sekarang ada 235 juta penduduk
yang tersebar dari Merauke sampai Sabang. Jumlah penduduk yang besar ini menjadi pertimbangan
utama pemerintah pusat dan daerah, sehingga arah perekonomian Indonesia masa
itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.
Berdasarkan pertimbangan ini, maka sektor pertanian menjadi sektor penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa, maka kita mulai mencanangkan masa depan Indonesia menuju era industrialisasi, dengan pertimbangan sektor pertanian kita juga semakin kuat.Lewattabel I ini, kitabisamengetahuisektor-sektor yang bergeraklewatpertanian.
Berdasarkan pertimbangan ini, maka sektor pertanian menjadi sektor penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa, maka kita mulai mencanangkan masa depan Indonesia menuju era industrialisasi, dengan pertimbangan sektor pertanian kita juga semakin kuat.Lewattabel I ini, kitabisamengetahuisektor-sektor yang bergeraklewatpertanian.
Sektorpertanianterdiriatas:
|
||
1.
Tanamanpangan
1.1.TanamanPalawija
biasanya palawija berupa tanaman kacang-kacangan, serealia selain padi (seperti jagung), dan umbi-umbian semusim (ketela pohon dan ubi jalar).
1.2.Padi
Keanekaragaman budidaya:
- Padigogo
- Padirawa
|
Beberapamasalahdalamproduksipalawija :
-
Rendahnyaproduktivitaslahan.
-
Rendahnyatingkatpenggunaanlahan.
-
Benihataubibitmasihbersifatlokal.
-
Pengelolaan yang
masihtradisional.
-
Tingginyatingkatsusutanpascapanen.
|
|
2.
Perkebunan
-
Perkebunan rakyat.
-
Perkebunan besar.
|
Pengusahaantanamanperkebunantersebutberlangsungdualistis, yaitu :
-
Diselenggarakanrakyatsecaraperorangan.
-
Diselenggarakanolehperusahaanperkebunan
(pemerintahatauswasta).
|
|
3.
Kehutanan
SUB SEKTOR KEHUTANAN
-
Penebangankayu
-
Pengambilanhasilhutan lain
-
Perburuan
|
Hutanberdasarkantataguna :
1.
Hutanlindung.
2.
Suakaalamdanhutanwisata.
3.
Hutanproduksiterbatas.
4.
Hutanproduksitetap.
5.
Hutanproduksi yang
dapatdikonversi.
|
|
4. Peternakan
|
BPS
dalammelakukanperhitunganproduksipadasektorinididasarkanpada :
–
- Data pemotongan.
–
- Selisihstokatauperubahan
–
- populasi.
–
- Ekspornetto.
|
|
5. Perikanan
|
Faktorpenyebablambannyapertumbuhan sub sektorini :
-
Sarana yang kurangmemadai
-
Laranganmengoperasikanpukatharimau
(trawl).
-
Adanyapencurianikansecarabesar-besaranolehkapalasingtanpaberhasilditangkapolehsatuanpatrolipantaiperairanIndonesia.
-
Berkaitandenganperikanandaratkhususnyaudang,
yaiturendahnyaproduktivitaslahanudang.
|
KOMENTAR
Saya setuju terhadap artikel tersebut karena pmerintah
banyak membahas tentang kebijakan
bagaimana arah perekonomian Indonesia agar lebih menarik. Sehingga arah
perekonomian di bidang pertanian cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan.
13. Sektor Pertanian Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
(sumber: Asia Times)
Bogor - Sektor pertanian
adalah sektor yang paling banyak memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB), namun teknologi pengolahan sektor pertanian di Indonesia
masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnyaPada tahun 2013 sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 15,04%. Namun, dalam satu dekade terakhir jumlah rumah tangga petani turun hingga 5 juta orang menjadi 26,13 juta orang pada 2013.
Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Bambang Kristianto mengatakan Indonesia harus bisa menciptakan teknologi baru untuk mengolah hasil hasil pertanian. Menurutnya jika Indonesia sudah bisa menciptakan inovasi teknologi dalam sektor pertanian maka ketergantungan akan produk impor bisa dikurangi.
" Indonesia adalah negara dengan sektor pertanian terbesar, tapi kalau bicara teknologi, Indonesia sudah jauh tertinggal 10 tahun dari Malaysia karena Malaysia dalam hal pengembangan teknologi pertanian sudah lebih baik," ujar dia dalam acara " Peningkatan Wawasan Statistik Pertanian Untuk Wartawan" di Hotel Mirah, Bogor, Sabtu (7/9).
Dia menjelaskan salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah menambah alokasi anggaran untuk sektor pertanian khususnya meningkatkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Menurut dia selama ini banyak daerah yang menggunakan anggaran daerahnya untuk sektor pendidikan dan kesehatan padahal potensi sektor pertanian di daerah cukup besar untuk dikembangkan.
" Kebanyakan daerah menggunakan APBD nya untuk sektor pertanian dan kesehatan, sektor pertanian menjadi prioritas terakhir, ke depannya agar sektor pertanian lebih baik maka anggaran untuk sektor pertanian harus dinaikan," ujar dia
Dia mengatakan jika belanja daerah sudah bisa ditingkatkan, maka pemerintah pusat bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan teknologi pengolahan pertanian dengan cara membuat bank pertanian.
KOMENTAR
Saya setuju
dengan artikel tersebut , karena pemerintah harus lebih meningkatkan alokasi
anggaran untuk sector pertanian.
14. Sektor Pertanian dan Struktur Perekonomian Indonesia
June 15, 2011add a comment
Dikutip dari Metrotvnews.com
Struktur perekonomian Indonesia merupakan topik strategis yang sampai sekarang masih menjadi topik sentral dalam berbagai diskusi di ruang publik. Kita sudah sering mendiskusikan topik ini jauh sebelum era reformasi tahun 1998. Gagasan mengenai langkah-langkah perekonomian Indonesia menuju era industrialisasi, dengan mempertimbangkan usaha mempersempit jurang ketimpangan sosial dan pemberdayaan daerah, sehingga terjadi pemerataan kesejahteraan kiranya perlu kita evaluasi kembali sesuai dengan konteks kekinian dan tantangan perekonomian Indonesia di era globalisasi.
Tantangan perekonomian di era globalisasi ini masih sama dengan era sebelumnya, yaitu bagaimana subjek dari perekonomian Indonesia, yaitu penduduk Indonesia sejahtera. Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang sangat besar, sekarang ada 235 juta penduduk yang tersebar dari Merauke sampai Sabang. Jumlah penduduk yang besar ini menjadi pertimbangan utama pemerintah pusat dan daerah, sehingga arah perekonomian Indonesia masa itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.
Berdasarkan pertimbangan ini, maka sektor pertanian menjadi sektor penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa, maka kita mulai mencanangkan masa depan Indonesia menuju era industrialisasi, dengan pertimbangan sektor pertanian kita juga semakin kuat.
Seiring dengan transisi (transformasi) struktural ini sekarang kita menghadapi berbagai permasalahan. Di sektor pertanian kita mengalami permasalahan dalam meningkatkan jumlah produksi pangan, terutama di wilayah tradisional pertanian di Jawa dan luar Jawa. Hal ini karena semakin terbatasnya lahan yang dapat dipakai untuk bertani. Perkembangan penduduk yang semakin besar membuat kebutuhan lahan untuk tempat tinggal dan berbagai sarana pendukung kehidupan masyarakat juga bertambah. Perkembangan industri juga membuat pertanian beririgasi teknis semakin berkurang.
Selain berkurangya lahan beririgasi teknis, tingkat produktivitas pertanian per hektare juga relatif stagnan. Salah satu penyebab dari produktivitas ini adalah karena pasokan air yang mengairi lahan pertanian juga berkurang. Banyak waduk dan embung serta saluran irigasi yang ada perlu diperbaiki. Hutan-hutan tropis yang kita miliki juga semakin berkurang, ditambah lagi dengan siklus cuaca El Nino-La Nina karena pengaruh pemanasan global semakin mengurangi pasokan air yang dialirkan dari pegunungan ke lahan pertanian.
Sesuai dengan permasalahan aktual yang kita hadapi masa kini, kita akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri. Di kemudian hari kita mungkin saja akan semakin bergantung dengan impor pangan dari luar negeri. Impor memang dapat menjadi alternatif solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan kita, terutama karena semakin murahnya produk pertanian, seperti beras yang diproduksi oleh Vietnam dan Thailand. Namun, kita juga perlu mencermati bagaimana arah ke depan struktur perekonomian Indonesia, dan bagaimana struktur tenaga kerja yang akan terbentuk berdasarkan arah masa depan struktur perekonomian Indonesia.
Struktur tenaga kerja kita sekarang masih didominasi oleh sektor pertanian sekitar 42,76 persen (BPS 2009), selanjutnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 20.05 persen, dan industri pengolahan 12,29 persen. Pertumbuhan tenaga kerja dari 1998 sampai 2008 untuk sektor pertanian 0.29 persen, perdagangan, hotel dan restoran sebesar 1,36 persen, dan industri pengolahan 1,6 persen.
Sedangkan pertumbuhan besar untuk tenaga kerja ada di sektor keuangan, asuransi, perumahan dan jasa sebesar 3,62 persen, sektor kemasyarakatan, sosial dan jasa pribadi 2,88 persen dan konstruksi 2,74 persen. Berdasarkan data ini, sektor pertanian memang hanya memiliki pertumbuhan yang kecil, namun jumlah orang yang bekerja di sektor itu masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan sektor keuangan, asuransi, perumahan dan jasa yang pertumbuhannya paling tinggi.
Data ini juga menunjukkan peran penting dari sektor pertanian sebagai sektor tempat mayoritas tenaga kerja Indonesia memperoleh penghasilan untuk hidup. Sesuai dengan permasalahan di sektor pertanian yang sudah disampaikan di atas, maka kita mempunyai dua strategi yang dapat dilaksanakan untuk pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia di masa depan.
Strategi pertama adalah melakukan revitalisasi berbagai sarana pendukung sektor pertanian, dan pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia. Keberpihakan bagi sektor pertanian, seperti ketersediaan pupuk dan sumber daya yang memberikan konsultasi bagi petani dalam meningkatkan produktivitasnya, perlu dioptimalkan kinerjanya. Keberpihakan ini adalah insentif bagi petani untuk tetap mempertahankan usahanya dalam pertanian. Karena tanpa keberpihakan ini akan semakin banyak tenaga kerja dan lahan yang akan beralih ke sektor-sektor lain yang insentifnya lebih menarik.
Strategi kedua adalah dengan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung bagi sektor lain yang akan menyerap pertumbuhan tenaga kerja Indonesia. Sektor ini juga merupakan sektor yang jumlah tenaga kerjanya banyak, yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta industri pengolahan. Sarana pendukung seperti jalan, pelabuhan, listrik adalah sarana utama yang dapat mengakselerasi pertumbuhan di sektor ini.
Struktur perekonomian Indonesia sekarang adalah refleksi dari arah perekonomian yang dilakukan di masa lalu. Era orde baru dan era reformasi juga telah menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor penting yang membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Sektor pertanian juga menyediakan pangan bagi masyarakat Indonesia.
Saat ini kita mempunyai kesempatan untuk mempersiapkan kebijakan yang dapat membentuk struktur perekonomian Indonesia di masa depan. Namun, beberapa permasalahan yang dihadapi sektor pertanian di masa ini perlu segera dibenahi, sehingga kita dapat meneruskan hasil dari kebijakan perekonomian Indonesia yang sudah dibangun puluhan tahun lalu, dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia sampai saat sekarang ini.
Firmanzah, PhD
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
KOMENTAR
Saya
setuju dengan artikel diatas, karena berdasarkan pertimbangan tersebut
pertanian menjadi sector paling utama dalam perekonomian di Indonesia. Selain
itu juga banyak membahas tentang masalh perekonomian pada era globalisasi.
15. Sektor pertanian dalam kondisi menyedihkan
Sabtu, 27 April 2013 16:00 WIB | 4230 Views
Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat Agribisnis dan
Agroindustri Indonesia (MAI) menilai sektor pertanian tanah air saat ini dalam
kondisi menyedihkan karena lonjakan impor yang tinggi.
Ketua MAI Fadel Muhammad di Jakarta, Sabtu mengatakan kebijakan impor komoditas pertanian yang dulu hanya20-30 persen namun kini melonjak menjadi 70 persen dari seluruh komoditas pertanian.
"Selain itu saat ini sudah muncul konspirasi, mafia ataupun kartel pangan yang hanya memburu rente. Segelintir orang yang tidak jelas ini mampu merusak ekonomi bangsa," katanya dalam pengukuhan Dewan Pimpinan Nasional MAI periode 2012-2017 oleh Menteri Koordinator Bidang Perokonomian Hatta Rajasa.
Kondisi menyedihkan lain yang dihadapi sektor pertanian, lanjut Fadel, adalah tidak berdayanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pertanian sehingga yang terjadi justru banyaknya perusahaan asing yang mendominasi di dalam negeri.
Sementara itu nilai impor pangan di dalam negeri, lanjut Fadel, begitu mencengangkan yakni selama Januari-November 2012 mencapai Rp81,5 triliun.
Fadel mengatakan, untuk membangun sektor pertanian harus memiliki tiga pondasi berupa bangsa yang mandiri, mampu memproduksi hasil pangan sendiri dan pertumbuhan yang berkeadilan.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pemerintah akan mengupayakan kedaulatan pangan dan ketahanan pangan, serta terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian agar tak lagi bergantung kepada impor.
Hatta meminta MAI berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pasar agribisnis dan menjadikan masyarakat tidak bergantung kepada impor.
"Saya ingin agrobisnis menjadi berkembang, bukan hanya ekspor dan impor saja, tapi yang paling penting adalah miliki daya tahan pangan nasional," katanya.
Ketua MAI Fadel Muhammad di Jakarta, Sabtu mengatakan kebijakan impor komoditas pertanian yang dulu hanya20-30 persen namun kini melonjak menjadi 70 persen dari seluruh komoditas pertanian.
"Selain itu saat ini sudah muncul konspirasi, mafia ataupun kartel pangan yang hanya memburu rente. Segelintir orang yang tidak jelas ini mampu merusak ekonomi bangsa," katanya dalam pengukuhan Dewan Pimpinan Nasional MAI periode 2012-2017 oleh Menteri Koordinator Bidang Perokonomian Hatta Rajasa.
Kondisi menyedihkan lain yang dihadapi sektor pertanian, lanjut Fadel, adalah tidak berdayanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pertanian sehingga yang terjadi justru banyaknya perusahaan asing yang mendominasi di dalam negeri.
Sementara itu nilai impor pangan di dalam negeri, lanjut Fadel, begitu mencengangkan yakni selama Januari-November 2012 mencapai Rp81,5 triliun.
Fadel mengatakan, untuk membangun sektor pertanian harus memiliki tiga pondasi berupa bangsa yang mandiri, mampu memproduksi hasil pangan sendiri dan pertumbuhan yang berkeadilan.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pemerintah akan mengupayakan kedaulatan pangan dan ketahanan pangan, serta terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian agar tak lagi bergantung kepada impor.
Hatta meminta MAI berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pasar agribisnis dan menjadikan masyarakat tidak bergantung kepada impor.
"Saya ingin agrobisnis menjadi berkembang, bukan hanya ekspor dan impor saja, tapi yang paling penting adalah miliki daya tahan pangan nasional," katanya.
KOMENTAR
Saya
setuju dengan artikel tersebut,karena
pemerintah akan mengupayakan kedaulatan pangan dan ketahanan
pangan,serta meningkatkan produktuvitas pertanian agar tak bergantung dengan impor.
7 komentar:
Sudah berkali-kali saya mencari tempat yang menyediakan pesugihan,mungkin lebih dari 15 kali saya mencari paranormal mulai dari daerah jawa garut,sukabumi, cirebon, semarang, hingga pernah sampai ke bali ,namun tidak satupun berhasil, niat mendapat uang dengan jalan pintas namun yang ada malah kehabisan uang hingga puluhan juta, suatu hari saya sedang iseng buka-buka internet dan menemukan website dari KI SULTAN AGUNG sebenarnya saya ragu-ragu jangan sampai sama dengan yang lainnya tidak ada hasil juga, saya coba konsultasikan dan bertanya meminta petunjuk pesugihan apa yang bagus dan cepat untuk saya, nasehatnya pada saya hanya disuruh yakin dan melaksanakan apa yang di sampaikan KI SULTAN AGUNG, semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari alhamdulilah akhirnya KI SULTAN AGUNG membantu saya pesugihan dana gaib 5M yang saya tunggu-tunggu tidak mengecewakan, yang di janjikan cair keesokan harinya, kini saya sudah melunasi hutang-hutang saya dan saat ini saya sudah memiliki usaha sendiri di JOGJA, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi KI SULTAN AGUNG di 085242892678 atau kunjungi websitenya agar lebih di mengerti www.rajauanggaib.com tidak lansung datang ke jawa juga bisa, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. alhamdulillah hasilnya sama baik
Halo semuanya
Nama saya JOSEPHINE JUMAWAN CABALLO, saya tinggal di orion bataan, phillipine. Saya ingin berterima kasih kepada ibu yang baik KARINA ROLAND karena telah membantu saya mendapatkan pinjaman yang baik setelah saya mengalami pinjaman pinjaman online palsu yang menipu saya untuk mendapatkan uang tanpa memberikan pinjaman, saya membutuhkan pinjaman selama 2 tahun yang lalu untuk memulai bisnis saya sendiri di kota orion bataan tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di dubai yang menipu saya dan tidak menawarkan saya pinjaman. dan saya sangat Frustrasted karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di dubai, karena saya berutang bank dan teman-teman saya dan saya tidak punya apa-apa untuk dijalankan, pada hari yang sangat setia teman saya memanggil susan Ramirez setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari Mrs. KARINA ROLAND LOAN COMPANY, jadi saya terpaksa menghubungi Susan Ramirez dan dia mengatakan kepada saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi Mrs. KARINA ROLAND bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya dipaksa untuk bersikap berani dan saya menghubungi Mrs. KARINA ROLAND dan saya terkejut dengan pinjaman saya yang diproses dan diteruskan dan dalam waktu 6 jam pinjaman saya ditransfer ke akun saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus memberikan informasi tentang kerja yang baik dari Ny. KARINA ROLAND jadi saya menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi email Mrs. KARINA ROLAND LOAN COMPANY: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp hanya +1 (585) 708-3478 dan saya menjamin Anda bahwa Anda akan memberikan informasi seperti yang saya miliki selesai dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Mrs.karina Roland email saya: (josephinejumawancaballo@gmail.com) semoga Tuhan terus memberkati dan mencintai ibu KARINA ROLAND untuk mengubah kehidupan finansial saya.
Salam semuanya !!
Saya hanya memiliki kesaksian singkat untuk dibagikan kepada Anda semua.
Nama saya Endang Shut dari Indonesia. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya mengalami kesulitan keuangan, dan dalam keputus-asaan, saya ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Mrs. REBACCA ALMA yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp.950.000.000 Sembilan Ratus lima puluh Juta dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau kesulitan, Semuanya berjalan dengan baik dan lancar dengan tingkat bunga hanya 2%. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya ajukan dikirim langsung ke akun saya tanpa penundaan atau ketidaknyamanan. Karena saya berjanji kepadanya bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman yang dapat diandalkan dalam bentuk apa pun, silakan hubungi dia melalui email langsungnya: rebaccaalmaloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email endangshut2@gmail.com saya.
Sekarang, yang saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan yang merupakan pembayaran cicilan bulanan. Saya berharap Anda juga menghubungi REBECCA ALMA LOAN COMPANY. Tuhan memberkati kalian semua
PENAWARAN PINJAMAN YANG MENDAFTAR Berlaku sekarang.
Pencari Pinjaman yang Terhormat,
Salam dari PERUSAHAAN PINJAMAN REBACCA.
Kami adalah Pemberi Pinjaman pinjaman bersertifikat yang menawarkan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan pinjaman. Kami memberikan pinjaman untuk proyek, bisnis, pajak, Hutang, tagihan, dan banyak alasan lainnya. Kami beroperasi dengan tingkat bunga 2%. Masih ada banyak keuntungan dengan mendapatkan pinjaman dari perusahaan ini, jadi Apakah Anda memerlukan pinjaman? Apakah Anda berhutang? Apakah Anda ingin memulai bisnis dan membutuhkan modal? Apakah Anda memerlukan pinjaman atau dana untuk alasan apa pun? Bantuan Anda akhirnya ada di sini, karena kami memberikan pinjaman kepada semua orang dengan tingkat bunga yang lebih murah dan terjangkau hanya 2%, jika tertarik silakan hubungi kami hari ini di: (rebaccaalmaloancompany@gmail.com) dan dapatkan pinjaman Anda hari ini.
kami memberikan yang berikut;
*Perbaikan rumah
* Pinjaman Inventor
* Kredit Mobil
* Pinjaman Konsolidasi Utang
* Jalur Kredit
* Pinjaman Kedua
* Pinjaman Bisnis
*Pinjaman pribadi
* Pinjaman Internasional.
Kami bersertifikat, dapat dipercaya, dapat diandalkan, efisien, Cepat dan dinamis. Jika Anda tertarik, silakan hubungi kami melalui WhatsApp Number +14052595662
Semoga berhasil,
PERUSAHAAN PINJAMAN REBACCA.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM , Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya menipu dan saya kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan pemberi pinjaman yang berbeda karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM, Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya curang dan saya kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan uang yang berbeda. Pemberi pinjaman karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya, Harum kemudian memperkenalkan saya kepada Ny. LASSA JIM, seorang pemberi pinjaman di sebuah perusahaan bernama ACCESS LOAN FIRM sehingga teman saya meminta saya untuk melamar ibu LASSA, jadi saya mengumpulkan keberanian dan menghubungi Ms. LASSA.
Saya mengajukan pinjaman 2 miliar rupiah dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui tanpa tekanan dan semua pengaturan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan keamanan untuk transfer pinjaman yang baru saja saya katakan kepada dapatkan perjanjian lisensi, aplikasi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari 48 jam pinjaman itu disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah 2 miliar. Saya sangat senang bahwa Tuhan akhirnya menjawab doa saya dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman asli saya, yang memberi saya keinginan hati saya. mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan cara menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda. Semoga Tuhan memberkati Mrs. LASSA JIM untuk membuat hidup saya lebih mudah, jadi saya sarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. LASSA melalui email: lassajimloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi nomor JIM ibu LASSA whatsApp +1(301)969-1955.
Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Sekali lagi nama saya adalah INDALH HARUM, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: Indalhharum@gmail.com
Semua terima kasih kepada ibu KARINA ROLAND karena telah membantu saya dengan pinjaman saya setelah ditipu oleh orang-orang palsu yang bersikeras untuk menjadi pemberi pinjaman.
Nama saya Annika amahle mokoena, saya dari Afrika Selatan dan saya tinggal di kota Johannesburg. Sebulan yang lalu saya sedang mencari pinjaman online dan saya melihat pemberi pinjaman yang berbeda di internet dan saya melamar dari mereka dan yang saya dapatkan hanyalah scammer, saya mendaftar lebih dari 2 perusahaan dan saya ditipu sepanjang waktu. Jadi saya putus asa sampai saya memutuskan untuk memeriksa lagi apakah saya akan menemukan bantuan ketika saya sedang mencari dan saya menetap untuk mencari perusahaan pinjaman yang sah. Saya menemukan perusahaan ini bernama KARINA ROLAND LOAN COMPANY Saya melihat banyak kesaksian yang dikomentari orang dia tetapi karena saya ditipu beberapa kali saya pikir itu adalah penipuan tetapi saya melakukan apa yang diminta untuk saya lakukan dan saya menunggu pinjaman saya dan Nyonya KARINA ROLAND memberi tahu saya dalam waktu kurang dari 24 jam Anda dapat dengan aman pinjaman saya saya tidak percaya Karena saya pikir itu juga penipuan sehingga hari itu malam hari di Afrika Selatan dan saya tidur keesokan paginya ketika saya bangun saya menerima peringatan dari rekening bank saya dan segera saya menelepon manajer bank saya untuk mengonfirmasi dan manajer bank mengatakan kepada saya untuk segera datang ke bank dan saya segera pergi begitu saya tiba di sana manajer bank memeriksa akun saya dan melihat sejumlah $ 127.000,00 USD yaitu Dolar Amerika Serikat dan saya menjelaskan kepada manajer saya bahwa saya mengajukan pinjaman secara online dan bank saya Manajer kaget jika ada masih perusahaan pinjaman online yang nyata dan sah saya sangat senang semua terima kasih kepada MRS KARINA ROLAND saya memutuskan untuk menulis di internet karena saya melihat orang lain melakukannya dan bersaksi tentang perusahaan ini itulah sebabnya saya memposting pesan ini secara online kepada siapa pun yang membutuhkan pinjaman bahkan jika Anda telah ditipu sebelum melamar dari perusahaan ini dan yakinlah bahwa perusahaan ini tidak akan mengecewakan Anda. Salam Hormat kepada siapa saja yang membaca pesan saya dan Anda dapat menghubungi perusahaan ini melalui surat (karinarolandloancompany@gmail.com) atau hanya whatsapp +1 (585) 708-3478, Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang membaca kesaksian ini, Anda dapat menghubungi saya juga untuk informasi lebih lanjut ..... annikaamahlemokoena@gmail.com
Posting Komentar