laporan praktikum mikroskop
BAB
I
PENDAHULUAN
- A. Latar Belakang
Tubuh mahluk hidup tersusun mulai
dari struktur-struktur yang sangat kecil sampai struktur yang sangat besar atau
kompleks. Struktur yang lebih besar akan sangat mudah diamati oleh mata secara
langsung, bahkan tanpa menggunakan alat bantu. Akan tetapi bagi struktur benda
atau objek yang lebih kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
seperti sel dan jaringan pada mahluk hidup membutuhkan alat bantu untuk dapat
mengamatinya. Karena keterbatasan penglihatan manusia inilah yang menjadi
dorongan para ilmuwan untuk mencari alat yang bisa digunakan untuk mempermudah
mengamati bagian tubuh mahluk hidup yang sangat kecil itu yang dikenal dengan
mikroskop.
Mikroskop adalah alat utama yang
digunakan untuk mengamati benda-benda kecil. Mikroskop dapat mengamati berbagai
macam ukuran mulai dari ukuran 0,1 mm. Objek yang dipelajari dalam biologi
adalah mahluk hidup, dan sebesar apapun mahluk hidup tersebut pada dasarnya
tersusun oleh sel-sel yang sangat kecil. Dengan munculnya mikroskop, ilmu
biologi berkembang dengan sangat pesat. Contohnya pada penemuan-penemuan baru
khususnya di bidang kesehatan yang berawal dari pengatan lensa mikroskop.
Mikroskop dibagi menjadi 2 jenis
berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi
(mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan
berdasarkan sumber cahaya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop electron.
Lensa objektif maupun lensa okuler
keduanya merupakan lensa cembung secara sederhana dan garis besar lensa
objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang bersifat semu, terbalik,
dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, baik pada mikroskop cahaya
maupun mikroskop elektron.
Perbesaran dalam suatu objek dapat
diketahui dengan membandingkan ukuran terhadap bidang pandang. Dalam mengamati
objek suatu preparat, yang dilihat di bawah mikroskop, terlebih dahulu
menggunakan perbesaran lemah. Oleh karena itu
dengan percobaan atau kegiatan praktikum yang kami lakukan dengan judul “Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop”, kami dapat mengetahui komponen-komponen dan cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
dengan percobaan atau kegiatan praktikum yang kami lakukan dengan judul “Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop”, kami dapat mengetahui komponen-komponen dan cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
Mikroskop terdiri dari beberapa
komponen, yaitu komponen optik dan komponen mekanik dan memilki fungsi yang
berbeda-beda, dalam melakukan pengamatan dengan mikroskop kita harus mengetahui
bagian-bagiannya sehingga mempermudah dalam penggunaanya. Dalam menggunakan
mikroskop harus juga diperhatikan cara membersihkan dan menyimpan agar tidak
terjadi kerusakan pada mikroskop itu sendiri.
- B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah
agar mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat, baik, dan
aman untuk melihat sediaan yang sederhana.
- Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum ini adalah :
- Mengetahui, mengenal bagian-bagian mikroskop, serta cara menggunakannya.
- Memahami unsur-unsur yang terdapat dalam objek penelitian.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Perkembangan instrumen yang
berkemampuan melebihi indra manusia berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan
dan penelitian awal tenteng sel menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada
tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun 1600-an. (Campbell,
2010)
Mikroskop (bahasa Yunani:
micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
(Anonim, 2012)
Mikroskop yang pertama kali
digunakan oleh ilmuwan (saintis) zaman Renaissans, dan mikroskop yang mungkin
kita gunakan adalah mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya (light microscope,
LM), cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca.
(Campbell, 2010)
Mikroskop optik terdiri atas 2
yaitu,mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk
pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar
alam atau lampu. Sedangkan Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang
hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop
stereo memiliki perbesasaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan
mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. (Tim pengajar, 2012)
Jenis paling umum dari mikroskop,
dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan
alat optik
yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang
diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan
yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan
menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop
monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel.
Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan
binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan
yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana
dan mikroskop riset. (Anonim, 2012)
Cara pencahayaan terhadap benda
objek pada mikroskop yang mempergunakan dua lensa objektif (stereo)
berbeda dengan cara pencahayaan pada mikroskop-mikroskop yang mempergunakan
satu lensa objektif . pada mikroskop yang memprgunakan satu lensa objektif
pencahayaan terhadap objek dilakukan dengan cara tranmisi. (Nono Sutarno,
2001)
Menurut Nono Sutarno (2001)
mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan
kekuatan perbesaran objektif sebagai berikut:
- Objektif 4x dengan okuler 10x, perbesaran 40x
- Objektif 10x dengan okuler 10x, perbesaran 40x
- Objektif 40x dengan okuler 10x, perbesaran 400x
- Objektif 100x dengan okuler 10x, perbesaran 1000x
Objektif yang paling
kuat pada mikroskop optic 100x disebut objek imersi . Hal ini karena
penggunaannya harus dengan minyak emersi, dan cara memakainya dengan khusus
pula.
Mikroskop binokuler atau stereo
digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar ,transparan
atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar
alam atau lampu.Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga
diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan kedua belah mata.Kekuatan
pembesaran lensa tidak terlalu kuat,umumnya sebagai berikut: objektif 1x atau
2x dengan okuler 10x atau 15x. (Tim Pengajar, 2012)
Menurut Anonim (2012), macam-macam
mikroskop yaitu:
- Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai
perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop cahaya memiliki kaki yang berat
dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki 3 dimensi
lensa yaitu objektif, lensa okuler dan lensa kondensor.
- Mikroskop stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis
mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar.
Mikroskop stereo memiliki besaran 7 hingga 30 kali. Komponen utamanya hamper
sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri dari lensa okuler dan lensa
objektif.
- Mikroskop electron
Mikroskop electron merupakan
electron yang mampu melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang
menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan
dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi
yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya.
Macam-macam mikroskop elektron :
- Mikroskop transmisi elektron.
- Mikroskop pemindai transmisi elektron.
- Mikroskop pemindai elektron.
- Mikroskop pemindai lingkungan elektron.
- Mikroskop refleksi elektron.
- Mikroskop ultraviolet.
Suatu variasi dari mikroskop cahaya,
karena cahaya ultraviolet memiliki gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya
yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultraviolet untuk pencahayaan dapat
meningkatkan daya pisah menjadi dua kali lipat dari pada mikroskop biasa.
- Mikroskop pender.
Mikroskop pender ini dapat digunakan
untuk mendeteksi benda asing atau antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau
virus) dalam jaringan.
- Mikroskop medan-gelap.
Mikroskop medan gelap digunakan
untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir
mendekati batas daya mikroskop majemuk.
- Mikroskop fase kontras.
Prinsip alat ini sangat rumit,
apabila mikroskop biasa digunakan nucleus sel hidup yang tidak diwarnai dan
tidak dapat dilihat.
Mikroskop memilki komponen-komponen
dari kaca yang mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Hindarkan perlakuan
yang dapat benturan dengan komponen tersebut. Jangan menurunkan makrometer pada
saat meneropong, untuk mencegah kemungkinan benturan lensa objektif dengan kaca
benda.
(Tim Pengajar, 2012).
BAB
III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
- A. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal
: Jum’at, 2 november 2012
Waktu
: Pukul 16.00 s.d 17.30 WITA
Tempat
: Laboratorium Biologi Lantai III Sebelah Timur FMIPA UNM
- B. Alat dan Bahan
- Alat :
Alat yang disediakan oleh
labolatorium:
- Mikroskop Biologi
- Kaca Benda
- Kaca Penutup
Alat yang disediakan oleh mahasiswa:
- Kotak peralatan :
- Pinset
- Pipet tangan
- Pisau silet baru
- Cawan petri
- Kain planel baru
- Lap katun
- Tusuk gigi
- Tissue
- Pensil
- Bahan
Bahan yang disediakan oleh
labolatorium adalah:
- Air suling
- Kertas saring atau kertas hisap
Bahan yang disediakan oleh mahasiswa
adalah:
- Bawang merah ( Allium cepa )
- Daun labu ( Cucurbita muscata )
- Adam Hawa ( Rhoeo discolor )
- Daun Waru ( Hibiscus tiliaceus )
- C. Prosedur Kerja
- Menyiapkan Mikroskop
1.1 Meletakkan mikroskop di
atas meja kerja tepat dihadapan anda.
1.2 Membersihkan badan
mikroskop dengan kain planel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain.
1.3 Membuka kotak peralatan,
menngeluarkan cawan petri yang berisi kaca bendadan kaca penutup. Membersihkan
kain benda dengan kain katun atau kertas saring.
1.4 Di atas meja kerja hanya
ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku penuntun, selain dari itu
disingkirkan pada tempat yang telah disediakan
- Mengatur masuknya cahaya kedalam tubus
2.1 Memperhatikan keadaan
ruang praktikum, dari mana arah datangnya cahaya yang lebih terang (dari
depann, kiri, atau kanan) kemudian mengarahkan cermin.
2.2 Mengatur posisi revolver
lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
2.3 Menurunkan tubus sampai
jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus maksimal.
2.4 Meneropong lewat lensa
okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan (medan pandang) akan
nampak medan bundar putih (medan pandang). Jika terangnya tidak merata, maka
cermin ssedikit digerakkan sampai terangnya rata. Kalau terangnya silau,
persempit diafragma atau lubang pada lempeng.jika medan pandang masih kabur
berarti cahaya yang masuk masih kurang, maka diafragma di buka, pasang lubang
besar pada lepeng.
2.5 Mikroskop siap dipakai
mengamati sediaan.
- Cara mengatur jarak lensa dengan sediaan
3.1 Mengatur pengatur kasar
atau makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja
sediaan mengecil dan sebaliknya. Apa yang terjadi? Mikroskop model lain
yang tubusnya miring atau, maka meja sediaan bergerak naik apabila makrometer
dan mikromater diputar.
3.2 Memasang kaca benda yang
berisi sediaan awetan diatas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang
diamati berada ditengah lubang meja, kaca benda dijepit dengan sengkeling
sehingga tidak goyang.
3.3 Jarak objetif dengan kaca
benda tidak lebih dari 10 mm. jika jrak itu longgar, maka makrometer diputar
menurunkan tubus sambil dilihat dari samping ujung objektif mendekati kaca
benda sampai maksimum 5-10 mm.
3.4 Meropong lewat okuler
sambil tangan memutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan. Medan pandang
diamati sampai muncul bayangan, kalau tubus telah diangkat setengah putaran
makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan, maka langkah 3.3
diulangi kembali. Apabila sudah ada bayangan, tetapi masih kabur, maka di
teropong terus sambil memutar micrometer naik atau turun sampai bayangan jelas
garis atau batas-batasnya.
3.5 Memeriksa perbesaran lensa
okuler dan objektif, kemudian menghitung pembesaran yang dilihat.
3.6 Mengeluarkan preparat yang
telah diamati
- Membuat preparat sederhana
4.1 mengambil kaca benda yang
sudah dibersihkan kemudian dipegang srata mungkin.
4.2 Ditetesi air jernih atau
air satu tetes di tengah-tengah.
4.3 Mencabut satu serat kapas
atau kapuk dengan pinset dan diletakkan di tengah tetesan air. Untuk bahan daun
waru, daun labu dan daun kembang sepatu menggunakan silet untuk mengambil
bagian epidermisnya, dan mengirisnya setipis mungkin. Sedangkan untuk bawang
merah di iris setipis mungkin setelah itu diletakkan di preparat.
4.4 Tangan yang sebelah
memegang kaca penutup antara sapu jari dengan telunjuk pada sisi atau pinggir
yang berlawanan.
4.5 Menyentuhkan sisi kaca
penutup pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 45 derajat kemudian
dilepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air. Kelebihan air yang merembes
ditepi kaca diserap dengan kertas saring.
4.6 Memasang preparat buatan
pada meja sediaan dan mengamati seperti langkah 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5.
- Mengganti perbesaran
5.1 Apabila pengamatan 4.6
sudah berhasil, 3.4 dan 3.5 bayangan yang nampak akan dibesarkan lagi. Posisi
preparat atau tubus tidak disentuh.
5.2 Memutar sedemikian rupa
sampai lensa objektif yang lebih panjang (kuat) tegak lurus pada meja sediaan
dan bunyi klik (periksa perbesaran).
5.3 Meneropong sambil memutar
mikrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar dari bayangan yang diamati.
5.4 Jika gagal menemukan
bayangan yang lebih besar, tubus dinaikkan dengan memutar mikrometer berlawanan
arah empu jari, revolver diputar kembali untuk menempatkan posisi lensa
objektif lemah (pendek) pada posisi semula tanpa mengubah posisi preparat,
kemudian mengulangi lagi langkah 3.3, 3.4, 3.5, lanjut ke 5.1, 5.2, 5.3 sampai
berhasil.
5.5 Untuk mengamati bahan yang
lain maka tubus dinaikkan. Preparat yang telah diamati dikeluarkan kemudian
kaca benda dan kaca penutup dibersihkan.
5.6 Membuat sediaan baru
sesuai langkah baru 4.1 sampai dengan 4.6
5.7 Pada akhir kegiatan yang
menggunakan mikroskop, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Preparat tidak boleh disimpan di atas meja sediaan, harus dikeluarkan.
- Preparat basah harus dibersihkan dengan kertas saring atau lap katun (kaca benda + kaca penutup). Simpan dalam cawan petridan masukkan ke dalam kotak perlengkapan.
- Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Menurunkan tubus serendah mungkin.
- Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop
- Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan lap katun dan disimpan dalam kotak.
- Peralatan pribadi, disimpan sendiri untuk dipakai dikegiatan berikutnya.
- Membuang sisa bahan yang tidak digunakan lagi di tempat sampah yang tersedia.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
- A. Hasil Pengamatan
- 1. Mikroskop
|
KETERANGAN GAMBAR :
|
Gambar
: Mikroskop Biologi
Dalam praktikum, yang diamati
jaringan sayatan dari sediaan dimana hasilnya sebagai berikut :
- Allium cepa
Hasil
Pengamatan
|
Gambar
Pembanding
|
Keterangan
|
|
|
1. Inti sel
2. Dinding sel
3. Sitoplasma
|
- B. Rhoeo discolor / Adam Hawa
Hasil Pengamatan
|
Gambar Pembanding
|
Keterangan
|
|
1. Inti sel
2. Dinding sel
3. Sitoplasma
|
- C. Hibiscus tiliaceus / Daun Waru
Hasil Pengamatan
|
Gambar Pembanding
|
Keterangan
|
|
|
1. Basal
2. Trikoma bintang
3. Epidermis
|
- D. Cucurbita muschata / Daun Labu
Hasil Pengamatan
|
Gambar Pembanding
|
Keterangan
|
|
|
1. inti sel
2. Trikoma tanduk
3. Sitoplasma
4.Dinding sel
|
- B. Pembahasan
1)
Mikroskop
Berdasarkan hasil percobaan yang
telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop, kita dapat mengetahui fungsi dari
bagian-bagian mikroskop, prosedur penggunaannya baik itu dalam menggunakan dan
meyimpan mikroskop, Adapun fungsi dari bagian-bagian mikroskop yaitu :
- Lensa okuler
Berfungsi memperbesar benda yang
diamati.
- Tabung mikroskop
Berfungsi mengatur focus, dan dapat
dinaikkan atau diturunkan.
- Makrometer
Untuk menggerakkan tabung mikroskop
secara vertikal dengan pergeseran besar atau secara kasar.
- Mikrometer
Untuk menggerakkan tabung mikrskop
secara vertikal dengan pergeseran halus.
- Revolver
Berfungsi untuk menempatkan lensa
objektif yang dikehendaki.
- Lensa objektif
Lensa yang langsung berhubungan
dengan objek atau speciemen dan terpasang pada bagian bawah revolver.
- Panggung mikroskop
Meja preparat atau tempat sediaan
objek terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat.
- Kondensor
Berfungsi untuk memfokuskan cahaya
pada objek atau specimen.
- Diafragma
Untuk mengatur banyaknya cahaya yang
masuk melalui lubang pada panggung mikroskop.
- Cermin reflector
Untuk menangkap cahaya yang masuk
melalui lubang pada panggung mikroskop dengan cara menggeser kedudukannya.
- Penjepit objek
Berfungsi untuk menjepit preparat di
atas meja benda agar kedudukan preparat stabil.
- Kaki mikroskop
Untuk menjaga mikroskop agar dapat
berdiri dengan baik.
- Tiang
Tempat bersendi dengan
mikroskop/pengangan dengan sumbu inklinasi.
- Lengan atau pegangan mikroskop
Bagian dari mikroskop yang dipegang
saat mikroskop di angkat.
- Pengatur kondensor
Bagian yang diputar jika ingin
menaikkan atau menurunkan mikroskop.
- Lubang meja sediaan
Tempat lewatnya cahaya dari
kondensor masuk ke kaca objek terus ke lensa objektif.
2)
Bagian-bagian tumbuhan yang diamati yaitu:
- Bawang merah (Allium cepa)
Dari hasil pengamatan sel bawang
merah kita dapat mengamati dan melihat sel bawang merah tersebut menyerupai
susunan batu bata. Dari pengamatan itu terlihat adanya dinding sel dan inti
sel. Perbesaran yang digunakan adalah 10×10
- Daun adam hawa (Rhoeo discolor)
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
pada daun adam hawa, dinding selnya terlihat sangat jelas. Menggunakan
perbesaran 10×10
- Daun Waru (Hibistus tiliaceus)
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
pada daun waru terlihat bahwa dalam daun waru terdapat trikoma bintang.
Perbesaran yang digunakan adalah 10×10
- Daun Labu (Cucurbita muschata)
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
pada daun labu khususnya pada bagian bawah daun ternyata terdapat trikoma yang
berbentuk seperti jarum. Perbesaran yang digunakan adalah 10×10
BAB
V
PENUTUP
- A. Kesimpulan
Dengan dilaksanakannya praktikum
ini, mahasiswa sudah mengetahui komponen atau bagian-bagian mikroskop beserta
fungsinya masing-masing dan mahasiswa telah mampu dan terampil menggunakan
mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.
- B. Saran
Saran untuk laboratorium
yaitu mengusahakan agar alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan
praktikum bisa disediakan agar praktikum bisa berjalan dengan lancar,
selanjutnya saran untuk asisten yaitu agar tidah jenuh dan lebih
sabar dalam membimbing praktikan. Terakhir, saran untuk praktikan yaitu agar
tetap menjaga kebersihan laboratorium dan menggunakan alat dengan
hati-hati agar tidak terjadi kerusakan.
LAMPIRAN
Pertanyaan dan jawaban
- Menuliskan nama bagian optik dari mikroskop:
Jawaban:
- cermin
- lensa objektif
- lensa okuler
- kondensor
- diafragma
- Menuliskan nama bagian mekanik dari mikroskop:
Jawaban:
- Revolver atau pemutar objektif
- Pengatur kondensor
- Diafragma
- Penggerak mekanikMakrometerMikrometer
- Apabila banyangan dalam medan pandangan akan digeser ke kiri-depan, kearah manakah kaca benda/sediaan harus digeser ! mengapa demikian ?
Jawaban :
Karena apabila bayangan dalam medan
pandangan akan digeser ke kiri depan, maka kaca bendanya harus digeser ke kanan
belakang karena banyangan dalam mikroskop selalu berlawanan dengan arah benda
yang diamati (terbalik).
- Menentukan pengaruh negatif terhadap mikroskop apabila lengsa digosok dengan kain atau kertas biasa :
Jawaban :
Pengaruh negatif mikroskop apabila
digosok dengan kain kasar atau kertas biasa adalah bayangan yang diamati dalam
mikroskop tidak akan terlihat secara jelas, akibatnya lensa akan tergores.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2012. Mikroskop. http://id.Wikipedia.Org/wiki/mikroskop. Diakses
pada tanggal 05 November
2012
Campbell, A. Neil. dkk. 2010. Biologi
.Penerbit Erlangga: Jakarta
Sutarno, nono. 2011. Biologi Umum
Lanjutan I. Universitas Terbuka: Jakarta
Tim Pengajar. 2012. Penuntun
Biologi dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM: Makassar.
0 komentar:
Posting Komentar