LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
Nama : Rudi Setiawan
Npm :
E1G013100
Prodi : TIP
Kelompok : 4
Hari/Jam : senin / 12.00-13.40
Tanggal : 24-11-2014
Co-ass : 1. Asima Rohana Sinaga
2. Weka M Bangun
DOSEN : 1.Devi Silsia, Dra.,
M.Si
2. Hasan B Daulay, Drs., Ms
3. Fitri Electrika Dewis., STP, M,Sc
Objek
praktikum : IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat merupakan senyawa karbon
yang banyak dijumpai di alam,terutama sebagai penyusun utama jaringan
tumbuh-tumbuhan. Senyawa karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi aldehid
atau polihidroksi keton yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan rumus
empiris (CH2O)n.Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat disentesis dari CO2 dan H2O
melalui proses fotosintesis yang terjadi di dalam klorofil. Karbohidrat yang
dihasilkan merupakan cadangan makanan yang disimpan di dalam akar, batang dan
biji yang sebagian besar merupakan amilum atau selulosa.
Dalam tubuh manusia sebagian besar
karbohidrat terdapat dalam bentuk glikogen yang tersimpan dalam hati dan
jaringan otot. Glikogen dalam tubuh manusia berfungsi sebagai cadangan energi.
Melalui mekanisme kerja hormon dan aktivitas enzim, glikogen dipecah menjadi
unit-unit glukosa. Pada umumnya karbohidrat merupakan
senyawa padat berupa serbuk putih yang mempunyai sifat sukar larut dalam
pelarut non polar, tetapi mudah larut dalam air, kecuali polisakarida
(selulosa) yang tidak larut dalam air. Monosakarida dan disakarida mempunyai
sifat manis sehingga sering disebut gula. Kebanyakan monosakarida dan
disakarida kecuali fruktosa adalah kelompok gula pereduksi. Sifat mereduksi ini
disebabkan adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekulnya. Larutan gula
perduksi bereaksi positif dengan pereaksi fehling, pereaksi Tollens maupun
pereaksi benedict.
Kebanyakan karbohidrat
yang ditemukan di alam terapat sebagai polisakarida dengan berat molekul
tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpan bagi
monosakarida, sedangkan yang lain berfungsi sebagai unsur struktural di dalam
dinding sel dan jaringan pengikat. Hidrolisis sempurna oleh asam atau oleh
enzim spesifik terhadap polisakarida menghasilkan monosakarida atau senyawa
turunannya. Polisakarida yang merupakan karbohidrat kompleks mempunyai sifat
kurang larut dalam air dingin. Pemanasan suspensi pati secara bertahap dapat
membentuk larutan koloid dan akhirnya menjadi pasta.
1.2 Tujuan Praktikum
1. mengidentifikasi
adanya karbohidrat dalam suatu bahan
2. membedakan
antara monosakarida dan sakarida
3. membuktikan
adanya polisakarida
4. membuktikan
adanya gula pereduksi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat atau sakarida adalah
segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat
paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang
serta bercabang-cabang.Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar
yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin
mobil menggunakan bensin. Glukosa,
karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia
bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya
menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh (Supriyanti, 2005).
Terdapat tiga
golongan utama karbohidrat : monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida
(kata ”sakarida” diturunkan dari bahasa Yunani yang berarti gula). Monosakarida
atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehida atau
keton. Monosakarida yang paling banyak dialam adalah D-glukosa 6 karbon.
Oligosakarida (bahasa Yunani, ”oligos” yang berarti sedikit) terdiri dari
rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan
kovalen. Kebanyakan oligosakarida yang mempunyai tiga atau lebih unit tidak
terdapat secara bebas, tetapi digabungkan sebagai rantai sampai polipeptida
pada glikoprotein dan proteoglikan. Polisakarida terdiri dari rantai panjang
yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida. Beberapa polisakarida,
seperti selulosa, mempunyai rantai kinear, sedangkan yang lain, seperti
glikogen, mempunyai rantai bercabang. Polisakarida yang paling banyak dijumpai
pada dunia tanaman, yaitu pati dan selulosa, terdiri dari unit berulang
D-glukosa, teta[i senyawa-senyawa ini berbeda dalam hal cara unit D-glukosa
dikaitka datu dengan yang lain (Lehninger, 1982).
Produk utama karbohidrat adalah
karbondioksida, hidrogen, metan, asam lemak rantai pendek yang mudah menguap.
Dalam karbohidrat dikenal beberapa pengujian untuk menentukan kandungan yang
terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang dilakukan untuk
menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah tes Molisch. Ketika ada beberapa
larutan yang tidak dikenal secara pasti bahwa larutan tersebut mengandung
karbohidrat atau tidak, tes ini bisa dilakukan untuk menentukan adanya
kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin
yang berwarna ungu ketika direksikan dengan alphanaftol dan asam sulfat pekat.
Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi
yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang kemudian
dikombinasikan dengan alphanaftol untuk membentuk produk berwarna (Pratana,
2003).
Monosakarida
memiliki beberapa jenis yaitu glukosa, merupakan suatu aldoheksosa dan sering
disebut dekstroksa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi
kearah kanan, glukosa terdapat pada buah-buahan, madu lebah, dalam darah
manusia. Didalam dunia perdagangan dikenal sirup glukosa, yaitu suatu larutan
glukosa yang sangat pekat, sehingga mempunyai viskositas atau kekentalan yang
tinggi. Sirup glukosa ini diperoleh dari amilum melalui proses hidrolisis
dengan asam. Monosakarida lainnya adalah fruktosa, fruktosa terdapat pada madu
lebah. Fruktosa merupakan suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar kekiri
dan karenanya disebut levulosa. Fruktosa memiliki rasa yang lebih manis
dibandingkan dengan glukosa dan sukrosa. Monosakarida yang jarang terdapat
bebas didalam adalah galaktosa, yang umumnya berikatan dengan galaktosa dalam
bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu (Poedjiadi, 2005).
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada
mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul
monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja
disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut
heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan
tidak berbentuk Kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak bersifat
mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasi dari beberapa ribu hingga
lebih dari satu juta. Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk
larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya adalah amilum,
glikogen, dekstrin, dan selulosa .(
Ronditasyah, 2009)
BAB III
METODOLOGI
3.1
Alat Dan Bahan
alat
Ø tabung
reaksi
Ø penjepit
tabung reaksi
Ø rak
tabung reaksi
Ø pipet
tetes
Ø sikat
tabung reaksi
Ø penangas
air
Ø pengatur
waktu
bahan
Ø perekasi
molisch
Ø H2SO4
pekat
Ø pereaksi
benedict
Ø pereaksi
millon
Ø larutan
uji ( fultosa, sukrosa, maltosa, amilum, glikogen, glukosa, masing masing
kosentrasi 1 %
3.2
Prosedur Kerja
A. uji
molisch
1. masukkan
15 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi
2. tambahkan
5 tetes pereaksi molisch, aduk sampai homogen
3. mirirngkan
tabung reaksi, lalu alirkan dengan hat hati 1 ml H2SO4
pekat melalui dinding tabung reaksi agar tidak bercampur.
reaksi positif ditandai
dengan terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan.
B. uji
benedict
1. masukkan
dalam tabung reaksi 5 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi benedict. campurlah
dengan baik.
2. didihkanlah
diatas api kecil selama 2 menit atau masukkan kedalam penangas air mendidih
selam 5 menit.
3. dinginkan
perlahan lahan.
4. perhatikan
warna atau endapan yang terbentuk.
reaksi positif ditandai
dengan timbulnya warna biru kehijauan,kuning, atau merah bata, tergantung kadar
gula pereduksi.
C. uji
millon
1. masukkan
dalam tabung reaksi 2 ml pereaksi uji
2. tambahkan
pada tabung 1 ml pereaksi millon.
3. kemudian
panaskan campuran tersebut, mungkin akan terbentuk endapan.
4. kemudian
dinginkan di bawah air kran.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
A. uji
molisch
bahan
|
Hasil
uji molisch
|
Karbohidrat
(+/-)
|
Amilum
1 %
|
Terbentuk
lapisan ungu
|
+
|
Glikogen
1 %
|
Warna
menjadi keruh
|
-
|
Sukrosa
1 %
|
Lapisan
berwarna putih
|
-
|
Maltosa
1 %
|
Tidak
ada perubahan warna
|
-
|
Fruktosa 1 %
|
Tidak
berubah warna
|
-
|
B. uji benedict
Bahan
|
Hasil
uji benedict
|
Gula
reduksi (+/-)
|
Amilum
1 %
|
Membentuk
lapisan biru kehijauan
|
+
|
Glikogen
1 %
|
Membentuk
lapisan biru kehijauan
|
+
|
Sukrosa
1 %
|
Menjadi
biru kehijauan
|
+
|
Maltosa
1 %
|
Menjadi
biru kehijauan
|
+
|
Fruktosa
1 %
|
Terbentuk
biru kehijauan
|
+
|
Glukosa
1 %
|
Tetap
warna biru
|
+
|
C. uji
millon
Bahan
|
Hasil
uji millon
|
Monosakarida
(+/-)
|
Amilum
1 %
|
Terjadi
perubahan warna dari bening menjadi keruh
|
-
|
Glikogen
1 %
|
Tidak
ada perubahan warna
|
-
|
Sukrosa
1%
|
Berubah
menjadi keruh
|
-
|
Maltosa
1 %
|
Tidak
terjadi perubahan warna
|
-
|
Fruktosa
1%
|
Tidak
perubahan warna
|
-
|
Glukosa
1 %
|
Tetap
bening
|
-
|
4.2 Pembahasan
dalam
percobaan kali ini melakukan uji dalam praktikum identifikasi karbohidrat ini
dilakukan beberapa uji yaitu mengenai identifikasi umum adanya karbohidrat pada
suatu bahan. Dimana, bahan yang digunakan dalam hal ini adalah glukosa,
fruktosa, sukrosa, maltosa,glikogen dan amilum. Dalam identifikasi umum karbohidrat
uji yang digunakan adalah uji molisch, hasil reaksi asam sulfat dengan karbohidrat. Hasil dari uji molisch ini
bila sampel yang dicobakan adalah terbentuk endapan berwarna ungu, dari semua
sampel (bahan) setelah ditambahkan dengan asam sulfat pekat semuanya terbentuk
endapan berwarna ungu, namun untuk sampel tepung maizena, tepung beras, tepung
terigu, dan amilum terjadi adanya gumpalan. Sedangkan pada sampel glukosa,
fruktosa, sukrosa dan maltosa terbentuk juga adanya cincin atau lapisan biru kehijauan.
Dalam pengenalan monosakarida berdasarkan sifat reduksi, yaitu dilakukan
dengan melakukan uji benedict. Dari sampel glukosa tidak terjadi
perubahan warna tetap dengan warna biru, sedangkan semua monosakarida menurut
teori adalah termasuk gula pereduksi.
sedangkan untuk uji millon yaitu
dengan cara menambahkan sampel millon pada tabung yang telah diberi pereaksi,
dalam uji percobaan ini adalah untuk mengetahui apakah terbentuk perubahan
warna atau tidak.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
·
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar
senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat
paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana, yang sangat dibutuhkan oleh setiap mahkluk hidup
·
Monosakarida memiliki beberapa jenis yaitu glukosa,
merupakan suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstroksa karena mempunyai
sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan, glukosa terdapat pada
buah-buahan, madu lebah, dalam darah manusia.
·
Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk
larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya adalah amilum,
glikogen, dekstrin, dan selulosa .
·
untuk membuktikan adanya gula,preduksi adalah dengan melakukan
uji benedict yakni dengan menggunakan larutan fultosa,
sukrosa, maltosa, amilum, glikogen, glukosa, seperti hasil di didalam haisl
pengamatan.
5.2
Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum,
waktu yang telah disediakan dimanfaatkan dengan sebaik baiknya, agar data yang
diperoleh akurat,,
DAFTAR PUSTAKA
F. M. Titin
Supriyanti.(2005). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas
Indonesia-Press
Lehninger, 1982. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar. Laboratorium
Terpadu Kesehatan Masyarakat Regional Indonesia Timur. Universitas Hasanuddin
Poedjiadi
,.1994.Dasar-Dasar Biokimia .Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia .
Pratana, Crys Fajar dkk. 2003. Kimia
Dasar 2: Common Textbook. Malang: UM Press.
Ronditasyah,
2009. Analisis Makanan. Jogjakarta: Gadja Mada
University
Press.
0 komentar:
Posting Komentar