LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
Nama : Rudi Setiawan
Npm :
E1G013100
Prodi : TIP
Kelompok : 3
Hari/Jam : senin / 08.00-09.40
Tanggal : 12-05-2014
Co-ass : 1. Nova sari
sinulingga
2. Rina hartati marbun
DOSEN : Devi silsia, Dra., M.si
Objek
praktikum : ANALISA KUALITATIF KIMIA
BAHAN ALAM HAYATI
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
latar belakang
Kimia
analisa adalah ilmu yang mempelajari cara – cara penganalisaan zat kimia yang
terdapat didalam suatu senyawa atau larutan yang akan dianalisa baik jenis
maupun kadarnya :
Analisa Kualitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Steroid merupakan senyawa turunan lemak yang berasal dari terpenoid yang tidak terhidrolisis. Steroid sendiri merupakan kelompok senyawa yang penting dengan struktur dasar berupa sterana tak jenuh dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid misalnya kolesterol, egosterol, progesteron dan estrogen. Pada umumnya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk 3 cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh keempat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin. Reaksi pengendapan telah digunakan secara meluas dalam kimia analisis dalam titrasi-titrasi, dalam penetapan gravimetri, dan dalam memisahkan suatu sampel menjadi komponen-komponennya Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunanpersenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel.
Analisa Kualitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Steroid merupakan senyawa turunan lemak yang berasal dari terpenoid yang tidak terhidrolisis. Steroid sendiri merupakan kelompok senyawa yang penting dengan struktur dasar berupa sterana tak jenuh dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid misalnya kolesterol, egosterol, progesteron dan estrogen. Pada umumnya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk 3 cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh keempat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin. Reaksi pengendapan telah digunakan secara meluas dalam kimia analisis dalam titrasi-titrasi, dalam penetapan gravimetri, dan dalam memisahkan suatu sampel menjadi komponen-komponennya Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunanpersenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel.
1.2
tujuan praktikum
Ø Mahasiswa
mampu mengidentifikasi bbeberapa senyawa kimia bahan alam hayati dari berbagai
jenis ekstrak tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang
terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh senyawa alkaloid berasal dari
tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloid
mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang bersifat basa dan dalam
sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari cincin heterosiklik.
Alkaloid dapat ditemukan dalam berbagai bagian tumbuhan seperti, biji, daun,
ranting, dan kulit batang. Alkaloid harus berasal dari campuran senyawa rumit
yang berasal dari jaringan tumbuhan. (Anggarita, 2010)
Flavonoid
terdapat dalam semua tumbuhan yang berpembuluh tetapi beberapa kelas lebih
tersebar daripada yang lainnya. Flavonoid mengandung sistem aromatik yang
terkonjugasi dan karena itu menunjukkan pita serapan kuat pada sprektum UV dan
sprektum tampak. Flavonoid pada umumnya terdapat dalam tumbuhan, terikat terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon
falvonoid yang mana pun mungkin saja terdapat dalam satu tumbuhan dalam
beberapa bentuk kombinasi glikosida. Flavonoid terutama berupa senyawa yang
larut dalam air. Mereka diekstraksi dengan etanol 70% dan tetap ada dalam
lapisan air setelah ekstrak ini dikocok dengan eter minyak bumi. Flavonoid
berupa senyawa fenol, karena itu warnanya berubah bila ditambah basa amonia,
jadi mereka mudah dideteksi pada kromatogram atau dalam larutan.Tidak ada benda lain yang begitu
mencolok dibandingkan flavonoid yang member konstribusi keindahan dan
kesemarakan pada bunga dan buah-buahan di alam. Flavin akan memberikan warna
kuning atau jingga, antosianin akan member warna merah , ungu atau biru yaitu
semua warna yang terdapat pada pelangi terkecuali warna hijau. Secara biologis,
flavonoid memainkan peranan penting dalam kaitannya dengan penyerbukan pada
tanaman oleh serangga. Sebagian flavonoid memiliki rasa yang pahit sehingga
dapat menolak sejenis ulat tertentu. (Sastroamidjoyo, 1996)
Istilah senyawa fenol meliputi aneka
ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan, yang mempunyai ciri sama yaitu cinoin
aromatik yang mengandung satu atau dua penyulih hidroksil. Senyawa fenol
cenderung mudah larut dalam air karena umumnya mereka sering kali berikatan
dengan gula sebagai glikosida, dan biasanya terdapat dalam vakuola sel. Peranan
beberapa golongan senyawa fenol sudah diketahui (misalnya lignin sebagai bahan
pembangun dinding sel, antosianin sebagai pigmen bunga).
Senyawa fenol dan asam fenolat lebih
baik dibahas bersama karena biasanya, pada analisa tumbuhan, mereka
diidentifikasi bersama. Hidrolisis jaringan tumbuhan dalam suasana asam
membebaskan sejumlah asam fenolat yang larut dalam eter, beberapa diantaranya
umum penyebarannya. Senyawa asam fenolat ada hubungannya dengan lignin terikat
sebagai ester atau terdapat pada daun di dalam fraksi yang tidak larut dalam
etanol, atau mungkin terdapat di dalam fraksinasi yang larut dalam etanol,
yaitu sebagai glikosida sederhana. (Harborne, 1987)
Pada
umumnya alkaloid mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih
atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik.
Alkaloid sering kali beracun bagi manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan
fisiologi yang menonjol; jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan.
Alkaloid biasanya tanpa warna, sering kali bersifat optis aktif, kebanyakan
berbentuk kristal tetapi hanya sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar. (sheeny, 1996)
BAB III
METODOLOGI
3.1
alat dan bahan
·
Alat yang digunakan
Ø Botol
semprot
Ø Erlenmeyer
Ø Gelas
ukur 10 ml
Ø Pipet
tetes
Ø Penangas
air
Ø Kompor
listrik / gas
Ø Pipet
volume 5 ml
Ø Penjepit
tabung reaksi
Ø Tabung
reaksi + rak
·
Bahan yang digunakan
Ø NaOH
Ø H2SO4
Ø HNO3
Ø MgCl2
Ø I2
Ø CH3COOH
Ø CH3COONa
Ø Aquades
Ø Reagen
nesler
3.2
cara kerja
v Reaksi
salkowsky dan liberman-binehard ( tes terpenoid)
1. Siapkan
dua buah tabung reaksi yang kering dan bersih.
2. Masukkan
tabung reaksi I :
Ø Masukkan
2 tetes sampel kedalam tabung reaksi dan secara perlahan lahan tambahkan 2-10
tetes asam sulfat pekat ( H2SO4 )
Ø Kocok
perlahan-lahan.
Ø Amati
apa yang terjadi.
3. Pada
tabung reaksi II :
Ø Masukkan
2 tetes sampel kedalam tabung reaksi dan secara perlahan lahan tambahkan 2-10
tetes asam sulfat pekat ( H2SO4 )
Ø Perhatikan
apa yang terjadi.
Ø Selanjutnya
tambahkan asam asetat anhidat sebanyak 2-10 tetes
Ø Kocok
perlahan-lahan.
Ø Amati
apa yang terjadi.
v Reaksi
warna untuk alkaloid
1. Siapkan
tiga buah tabung reaksi yang bersih.
2. Kedalam
tiap tiap tabung tambahkan 2 tetes sampel :
Ø Tabung
I : tambahkan 1 ml reagen
nesler
Ø Tabung
II : tambahkan 1 ml HNO3
pekat
Ø Tabung
III : tambahkan 2 ml yodium.
v Reaksi
warna untuk steroida
1. Siapkan
1 buah tabung reaksi yang bersih.
2. Kedalam
tabung reaksi tambahkan asam asetet anhidrat.
3. Kocok
tabung reaksi.
4. Amati
apa yang terjadi.
v Reaksi
warna untuk flavonoida dan fhenyl propanoida
1. Siapkan
4 buah tabung reaksi yang bersih
2. Kedalam
masing masing tabung reaksi tambahkan 2 tetes sampel :
Ø Tabung
I : 1 ml NaOH encer
Ø Tabung
II : 1 ml natrium asetat (
CH3 COONa )
Ø Tabung
III : 2 ml MgCl2
Ø Tabung
IV : 1 ml H2SO4 pekat
3. Amati
apa yang terjadi.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil pengamatan
Reaksi
salkowsky dan liberman-binchard ( tes terpenoid)
No
|
Percobaan
|
Hasil pengamatan
|
|
Nama sampel
|
Tabung reaksi
|
||
1
|
Lengkuas
|
Tbung
reaksi I :
Sampel
+ H2SO4
|
Coklat
bening
|
2
|
Lengkuas
|
Tabung
reaksi II :
Sampel
+ H2SO4
+
CH3COOH anhidrat
|
Warna
hitam pekat
|
Reaksi
warna alkaloid
No
|
Nama sampel
|
Percobaan
|
Hasil pengamatan
|
1
|
|
Tabung
I : sampel + reagen nesler
|
-
|
2
|
Ekstrak lengkuas
|
Tabung
II : sampel + HNO3 pekat
|
Kuning
|
3
|
Ekstrak lengkuas
|
Tabung
III : sampel yodium
|
Hijau
dengan gumpalan hitam
|
Reaksi
warna steroida
Nama sampel
|
Percobaan
|
Hasil pengamatan
|
Eksterk
lengkuas
|
Sampel
+ CH3COOH anhidrat + kocok
|
Keruh
da nada endapan warna hitam
|
Reaksi
warna untuk flavanoida polyketida dan fhenyl propanoida
Nama sampel
|
Percobaan
|
Hsail pengamatn
|
Lengkuas
|
Tabung
I : sampel + NaOH encer
|
Keruh
terdapat gumpalan
|
lengkuas
|
Tabung
II : sampel + CH3COONa
|
Bening
dan ada endapan agak menyebar
|
|
Tabung
III :sampel + MgCl 2
|
-
|
lengkuas
|
Tabung
IV : sampel + H2SO4 pekat
|
sampel
bening dan ada endapan sangat menyebar
|
4.2
pembahasan
Pada percobaan diatas kita melakukan
uji percobaan dengan menggunakan beberapa jenis tumbuhan, yaitu dengan
menggunakan ekstrak lengkuas sebagai sampel. Proses ekstraksi dari semua sampel
tumbuhan dilakukan secara seragam, Yaitu dengan menggunakan pelarut air dan
dipanaskan selama beberapa menit. Kemudian bias melihat antara ekstrak dan residunya. Perbedaan proses
ekstraksi dilakukan hanya pada ekstrak yang akan digunakan untuk uji alkaloid.
Berdasarkan prosedur yang ada, waktu pemanasan juga berfariasi untuk
beberapa ekstrak yang akan digunakan pada setiap ujinya. Secara teoritis lama
waktu pemanasan akan berpengaruh pada kadar atau kandungan senyawa tertentu
yang terdapat pada ekstrak yang kita lakukan. Boleh jadi senyawa yang kita
inginkan mengalami perubahan dan modifikasi akibat pemansan yang terlalu lama,
atau boleh jadi senyawa yang kita inginkan belum terekstrak karena proses
pemanasan yang kurang lama.sadangkan untuk percobaan alkaloid dilakukan dengan
cara pencampuran sampel lengkuas dengan beberapa tetes zat pelarut,dengan
menggunakan yodium dan HNO3 pekat, sehingga menghasilkan warna yang berbeda
dari masing masing tabung.
Untuk uji flavanoid juga dilakukan
dengan manggunakan bahan campuran sampel lengkuas seperti, NaOH, natrium
asetat, MgCl2, H2SO4 pekat, yang menghasilkan warna bening yang terdapat
beberapa gumpalan.
BAB V
PENUTUP
5.1
kesimpulan
Kimia
analisa adalah ilmu yang mempelajari cara – cara penganalisaan zat kimia yang
terdapat didalam suatu senyawa atau larutan yang akan dianalisa baik jenis
maupun kadarnya.
Analisa Kualitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran.Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam. . Berdasarkan prosedur yang ada, waktu pemanasan juga berfariasi untuk beberapa ekstrak yang akan digunakan pada setiap ujinya. Secara teoritis lama waktu pemanasan akan berpengaruh pada kadar atau kandungan senyawa tertentu yang terdapat pada ekstrak yang kita lakukan. Boleh jadi senyawa yang kita inginkan mengalami perubahan dan modifikasi akibat pemansan yang terlalu lama, atau boleh jadi senyawa yang kita inginkan belum terekstrak karena proses pemanasan yang kurang lama.
Analisa Kualitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran.Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam. . Berdasarkan prosedur yang ada, waktu pemanasan juga berfariasi untuk beberapa ekstrak yang akan digunakan pada setiap ujinya. Secara teoritis lama waktu pemanasan akan berpengaruh pada kadar atau kandungan senyawa tertentu yang terdapat pada ekstrak yang kita lakukan. Boleh jadi senyawa yang kita inginkan mengalami perubahan dan modifikasi akibat pemansan yang terlalu lama, atau boleh jadi senyawa yang kita inginkan belum terekstrak karena proses pemanasan yang kurang lama.
5.2
saran
saran saya adalah untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik saya harap semua bahan yang akan di praktikumkan agar tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Anggarita, 2010, Alkaloid,
Diakses melalui website : http//anggun.anggarita.blogspot.com pada tanggal 17
mei 2014.
Harborne, J.B, 1987, Metode Fitokimia,
ITB; Bandung.
Sastriamidjoyo, Hardjono, 1996, Sintesis
Bahan Alam, Gadjah Mada; Yogyakarta
Sheeny, Mico. 2010. Glikosida.
Diakses melalui website : http // mirensheeny. Blogspot. Com.
0 komentar:
Posting Komentar