LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
Nama : Rudi Setiawan
Npm :
E1G013100
Prodi : TIP
Kelompok : 3
Hari/Jam : senin / 08.00-09.40
Tanggal : 21-04-2014
DOSEN : Devi silsia, Dra., M.si
Objek
praktikum : IDENTIFIKASI ALDEHID DAN KETON
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus
karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen.Sebagian besar komponen-komponen
flavor yang terbentuk melalui reaksi-reaksi Mailard adalah dari golongan
aldehida, keton, diketon dan asam-asam lemak rantai pendek. Selain itu,
senyawa-senyawa heterosiklik yang mengandung nitrogen, sulfur atau kombinasi
keduanya juga berkontribusi dalam pembentukan flavor dari bahan organik yang
mengalami reaksi-reaksi pencoklatan. Namun, pembentukan flavor dari golongan
aldehida, keton, alkohol, ester dan asam-asam dari komponen lemak-minyak dalam
bahan organik tanaman, secara alami mungkin saja dapat terjadi terutama selama
penyimpanan, melalui reaksi hydroxyacid cleavage membentuk senyawa-senyawa
lakton, atau reaksi beta oksidasi dan/atau reaksi oksidasi yang dikatalisis
oleh lipoksigenase
Keton adalah senyawa-senyawa sederhana yang mengandung
sebuah gugus karbonil sebuah ikatan rangkap C=O. Keton termasuk senyawa yang
sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus reaktif yang lain
seperti –OH atau -Cl yang terikat langsung pada atom karbon di gugus karbonil -
seperti yang bisa ditemukan misalnya pada asam-asam karboksilat yang mengandung
gugus - COOH. Contoh-contoh keton. Pada keton, gugus karbonil memiliki dua
gugus hidrokarbo yang terikat padanya. Sekali lagi, gugus tersebut bisa berupa
gugus alkil atau gugus yang mengandung cincin benzen. Disini kita hanya akan
berfokus pada keton yang mengandung gugus alkil untuk menyederhanakan
pembahasan.
Aldehida
dan keton bereaksi dengan berbagai senyawa, tetapi pada umumnya aldehida lebih
reakstif dibandingkan dengan keton. Kimiawan memanfaatkan kemudahan oksidasi
aldehida dengan mengembangkan beberapa uji untuk mendeteksi gugus fungsi ini.
Hasilnya mudah dilihat. Uji yang paling banyak digunakan untuk deteksi aldehida
adalah uji Tollens, Benedict, dan Fehling.
Aldehid
dan keton merupakan kelompok senyawa yang memiliki gugus karbonil. Identifikasi
secara umum dapat dilakukan dengan test reaksi 2,4-dinitrofenilhidrasin. Reaksi
ini menunjukkan positif untuk gugus karbonil senyawa aldehid maupun keton
dengan terbentuknya senyawa 2,4-dinitrofenihidrasin berupa endapan berwarna
kuning/merah
1.2 tujuan praktikum
Ø mahasiswa
mampu mengidentifikasi dan mengetahui reaktifitas senyawa aldehid dan keton
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Aldehid dan keton mengandung gugus karbonil C = O. Jika dua
gugus ini menempel pada gugus karbonil adalah gugus karbon, maka senyawa itu
dinamakan keton. Jika salah satu dari kedua gugus tersebut adalah hidrogen,
maka senyawa tersebut adalah golongan aldehid. Oksida parsial dari alkohol
menghasilkan aldehid. Oksidasi alkohol sekunder menghaslkan keton. Oksidasi
bertahap dari etanol menjadi asetaldehida kemudian menjadi asam asetat yang
diilustrasi dengan model molekul (Petrucci, 1987).
Walaupun reaksi adisi umum untuk aldehida, hanya sejumlah
terbatas dari keton yang dapat membentuk hasil bisulfit dalam jumlah yang
berarti. Aldehida yang lebih tinggi berlaku hampir sama, tergantung dari ukuran
gugusan yang melekat, karena semua zat-zat ini mempunyai lebih kesamaan gugus
formil, -CHO. Aseton bereaksi lebih lambat dan kurang luas, tetapi perubahannya
tetap melampaui dari keadaan yang dapat diamati dari pencaran yang lebih
tinggi. Dalam deret keton, yang mempunyai satu gugusan metil, reaksi berkurang
(Louis, 1964).
Lignin dapat dihidrolisa menggunakan
nitrobensen atau kombinasi etanol dan asam hidroklorat yang menghasilkan
senyawa vanilin, siringaldehid, p-hydroksibenzaldehid,
alfa-etoksipropioguaiakon, guaiasilaton, vaniloil metil keton atau
hidroksibenzoil metil keton. Pada hasil penelitian ini hidrolisa secara kimiawi
menghasilkan kenaikan monosakarida sampai 88% kandungan gula, tetapi proses ini
merupakan kontrol positif dan diharapkan tidak diterapkan secara luas karena
menggunakan zat toksik asam sulfat pekat dan encer (Susilaningsih, 2008).
Senyawa
aldehid, keton dan ester mengalami reaksi pada gugus karbonil. Gugus karbonil
bersifat polar dan memiliki orbital hibrida sp2 sehingga ketiga atom
yang terikat pada atom karbon terletak pada bidang datar dengan sudut ikatan
120°. Ikatan rangkap karbon-oksigen pada gugus karbon terdiri atas satu ikatan
σ dan satu ikatan π. Ikatan σ adalah hasil tumpang tindih satu orbital sp2
atom karbon dengan satu orbital p atom oksigen. Sedangkan ikatan π adalah
hasil tumpang tindih orbital p atom karbon dengan orbital p yang lain dari
oksigen. Dua orbital sp2 lainnya dari atom karbon digunakan untuk
mengikat atom lain.atom oksigen gugus karbonil masih memiliki dua orbital dan
terisi dua buah elektron, kedua buah elektron ini adalah orbital 2s dan 2p
(Katja, 2004)
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 alat dan bahan
·
alat yang digunakan
Ø botol
semprot
Ø gelas
piala 100 ml/500 ml
Ø gelas
ukur 10ml/25 ml
Ø pipet
tetes
Ø Erlenmeyer
250 ml / 100 ml
Ø Tabung
reaksi + rak
Ø Pipet
volum 5 ml
Ø Batang
pengaduk
·
Bahan yang digunakan
Ø KMn04
Ø Aldehid
Ø Keton
Ø Etanol
(alcohol)
Ø Aquades
Ø NaSHO3
Ø Asetaldehid
Ø pH
indicator universal
Ø protein
Ø formaldehid
Ø aseton
1.2 prosedur kerja
I.
identifikasi aldehid dan keton
1.
siapkan dua buah tabung reaksi yang kering dan bersih
2.
Tabung reaksi I : ditambah 1 ml
aldehid dan 3.0 ml NaHSO3 40%
Tabung reaksi II : ditambah 1 ml keton dan 3.0 ml NaHSO3 40%
3.
pada masing masing tabung reaksi diatas ditambah 1-2 tetes alcohol dan tabung
digoyang
- goyang.
4.
jika terbentuk senyawa padat, tambahkan 3 ml air suling untuk melarutkannya
5.
amati apa yang terjadi
II. reaksi oksidasi
1. masukkan
10 ml larutan asetaldehid ( etanal) kedalam gelas piala yang bervolume 100 ml
2. tambahkan
oksidator kalium pemanganat ( KMnO4 )
sebanyak 2 ml
3. aduk
dengan batang pengaduk untuk mempermudah masuknya oksigen dari luar
4. ukur
Ph campuran, jika pH telah asam berarti reaksi sudah berlangsung
III. reaksi formaldehid dengan protein
1. siapkan
dua buah tabung reaksi yang kering dan bersih .
2. ke
dalam masing masing tabung reaksi di tambah 5 ml protein
untuk tabung reaksi I : tambah 10 tetes formaldehid
untuk tabung reaksi II :
tambah 10 tetes larutan aseton
3. bandingkan
hasi kedua reaksi.
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN
4.1
hasil
pengamatan
percobaan
|
Tabung reaksi
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
Identifikasi aldehid
dan keton
|
I
|
Aldehid + NaHSO3+
alcohol + air suling
|
|
II
|
Keton + NaHSO3 +
al;kohol + air suling
|
|
|
Reaksi oksidasi
|
I
|
Asetaldehid + KMnO4
|
Ph = 4 ( sudah
terbentuk asam)
Coklat kehitaman
|
Reaksi dengan protein
|
I
|
Protein + formaldehid
|
Tidak menggumpal
|
II
|
Protein + aseton
|
Putih menggumpal
|
4.2
pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan, maka dapat didefinisikan aldehida adaLah senyawa orgnaik yang karbon-karbonilnya (karbon yang
terikat pada oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit satu hidrogen,
rumus struktur aldehida ialah RCHO. Sedangkan keton adalah senyawa oprgnaik
yang senyawa karbon-karbonilya dihubungkan dengan dua karbon lain, rumus
struktur keton ialah RCOR.
Aldehida dan keton
dalam air bercampur sempurna. Keduanya juga dapat dikenali dengan memperhatikan
namanya yaitu berakhiran –al untuk aldehida dan berakhiran –on untuk keton.
Aldehida dan keton juga mempunyai bau khas. Aldehid berbau merangsang dan keton
berbau harum. Pada
percobaan kali ini juga melakukan percobaan dengan mengunakan bahan asetaladehid yang ditambah dengan
KMn04, kemudian di aduk secara merata sehinnga menghasilkan warna coklat
kehitaman (pH= 4 atau sudah terbentuk asam. Sedangkan formaldehid yang
ditambahkan dengan protein yang membentuk endapan kuning menggumpal. Sedangkan pada aseton + protein
menghasilkan endapan putih menggumpal.
Mungkin dalam percobaan ini hasil yang didapatkan tidak sesuai
dengan teori yang ada. karena
disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah formalin dan aseton yang digunakan
kemungkinan adalah sampel lama. Selain itu pemanasan yang dilakukan mungkin
tidak terlalu sempurna.
BAB V
PENUTUP
5.1
kesimpulan
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus
karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen. Keton adalah senyawa-senyawa
sederhana yang mengandung sebuah gugus karbonil sebuah ikatan rangkap C=O. Berdasarkan
hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat didefinisikan aldehida adaLah senyawa
orgnaik yang karbon-karbonilnya (karbon yang terikat pada oksigen) selalu
berikatan dengan paling sedikit satu hidrogen, rumus struktur aldehida ialah
RCHO. Sedangkan keton adalah senyawa oprgnaik yang senyawa karbon-karbonilya
dihubungkan dengan dua karbon lain, rumus struktur keton ialah RCOR. Aldehida
dan keton dalam air bercampur sempurna.
5.2 saran
Saran saya adalah pada saat melakukan praktikan harus
tersedia semua peralatan atau pun bahan yang akan digunakan untuk melakukan praktikan
sehingga dapat melakukan praktikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Katja, 2004, Kimia Organik, Jilid 2, Erlangga,
Jakarta.
Louis,
1964, Kimia Organik I, Penerbit ITB, Bandung.
Petrucci,R. H, 1999, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan
Modern, Erlangga, Jakarta.
Susilaningsih, 2008, Kimia Organik, Bina Rupa
Aksara, Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar