LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
Nama : Rudi Setiawan
Npm :
E1G013100
Prodi : TIP
Kelompok : 3
Hari/Jam : senin / 08.00-09.40
Tanggal : 04-05-2014
Co-ass : 1. Nova sari
sinulingga
2.
Rina hartati marbun
DOSEN : Devi silsia, Dra., M.si
Objek
praktikum : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Karbohidrat adalah
asupan yang setiap hari masuk kedalam tubuh kita , begitu juga dengan protein .
Tanpa karbohidrat maupun protein kita bisa saja hidup , tetapi asupan gizi bagi
diri kita sangatlah kurang.
Nasi , tepung , singkong merupakan beberapa macam dari sekian
banyak macam karbohidrat di muka bumi ini. Telur , daging , susu juga sama
merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam protein di muka bumi ini.
Bagi orang awam mungkin saja mereka tak tahu asupan apa yang
mereka makan setiap hari unuk memenuhi kehidupan mereka , hingga mereka menjadi
sedimikian rupa . apakah karbohidrat ? apakah protein ? apakah lemaka ? dan
mungkin saja vitamin ? . Maka dari itu dengan adanya praktikum kimia yang
membahas Uji molekul kimia hayati , kita yang sebelumnya tidak tahu akan
menjdadi tahu , apa saja yang menjadi asupan kita setiap hari.
Uji mollisch , dan uji fehling merupakan dua pengujian dari sekian
banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji kandungan karbohidrat . Reaksi biuret , reaksi millon , dan reaksi
nihidrin merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini
untuk menguji kandungan protein.
1.2
Tujuan praktikum
Praktikum kimia yang kali ini membahas materi “Uji Molekul Kimia
Hayati” ini bertujuan;
-
Menganalisis sifat fisis
dan kimia molekul karbohidrat dan
protein.
-
Menghubungkan reaksi
karbohidrat dan strukturnya.
-
Melakukan uji sederhana
terhadap molekul hayati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat adalah polihidroksi
aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
dihidrolisa. Terdapat tiga golongan utama karbohidrat yaitu monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida. Monosakarida atau gula sederhana adalah karbohidrat yang
tidak dapat dihihrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana.oligosakarida
adalah karbohidrat yang terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang
digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen.dintaranya yang paling sederhana
adalah disakarida. Polisakarida adalah rantai panjang yang mempunyai ratusan
atau ribuan unit monosakarida(selvi,2010)
Uji
molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji
Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari
Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam
sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai
dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan
sampel. Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol
yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4
pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai
bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan.( andika,2008 )
Didalam dunia hayati kita mengenal
berbagai jenis karbohidrat, baik yang berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional
dalam proses metabilisme. Berbagai uji telah dikembangkan untuk analisis baik
kualitatif maupun kuantitatif terhadap keberadaan karbohidrat. Mulai dari yang
membedakan karbohidrat dari senyawa lain sampai pada yang mampu membedakan
jenis-jenis karbohidrat secara spesifik. (sutiyoso,1998)
Protein berasal dari protos atau
proteos yang berarti pertama atau utama. Protein merupakan komponen penting sel
hewan dan manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh, maka potein
yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan Kita
memperoleh protein dari makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Protein
yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan yang berasal dari
tumbuhan disebut potein nabati. Tumbuhan membentuk protein dari
CO2, H2O dan senyawa nitrogen. Protein digunakan sebagai sumber pembentukan
sel-sel tubuh dan sebagai sumber energy apabila tubuh kita kekurangan
karbohidrat dan lemak.(Harold,2001)
BAB III
METODOLOGI
3.1
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
Ø Botol semprot
Ø Erlenmeyer 250 ml
Ø Gelas piala 100 ml
Ø Gelas piala 500 ml
Ø Gelas piala 1000 ml
Ø Gelas ukur 10 ml
Ø Gelas ukur 25 ml
|
Ø Kompor Gas / Kompor
Listrik
Ø Penanga air
Ø Penjepit tabung reaksi
Ø Pipet tetes
Ø Pipet volume 5 ml
Ø Rak tabung reaksi
|
Bahan yang digunakan
Ø α-naftol
Ø Air bromine
Ø Amilum
Ø Aquades
Ø Etanol
Ø Fehling A
Ø Fehling B
Ø Fruktosa
Ø Madu
|
Ø Reagen millon
Ø Reagen molisch
Ø Reagen ninhidrin
Ø Sukrosa
Ø CuSO4
Ø HNO3
Ø H2SO4
Ø NaOH 10 M
Ø NaNO2 0,15 M
|
3.2
Cara Kerja
3.2.1 Uji Karbohidrat
·
Uji
Molisch
1.
Menyediakan 5 buah tabung reaksi bersih
dan kering.
2.
Ke masing-masing tabung menambahkan :
Tabung
I : ditambah 2 ml glukosa 2 %
Tabung
II :
ditambah 2 ml fruktosa 2 %
Tabung
III : ditambah 2 ml sukrosa (gula
tebu) 2 %
Tabung
IV : ditambah 2 ml larutan kanji (
amilum) 2 %
Tabung
V : ditambah 2 ml madu 50 % dalam
air.
3. Ke
dalam masing-masing tabung menambahkan2 tetes reagen molisch (10 % α-naftol
dalam etanol).
4.
Selanjutnya, dengan hati-hat imenambahkan 2 ml H2SO4 melalui
dinding tabung reaksi, sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
5.
Mengamati perubahan yang terjadi.
·
Uji
Fehling
1.
Mengambil 1 buah tabung reaksi, diisi
dengan air suling.
2.
Menambahkan 1 ml larutan fehling A dan 1
ml fehling B ke dalam tabung reaksi yang lain.
3.
Mencampurkan tabung reaksi nomor satu
dengan nomorbdua.
4.
Membagi larutan nomor 3 menjadi tiga
bagian (dalam tabung reaksi).
5.
Selanjutnya :
Tabung
reaksi I : + 2 ml glukosa 2 %
Tabung
reaksi II : + 2 ml sukrosa 10 %
Tabung
reaksi III : + 2 ml amilum 2 %
6.
Memanaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas
air dengan suhu sekitar 60 0C,sekitar
10 menit.
7.
Mengamati perubahan warna yang terjadi.
8.
Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.
·
Reaksi
Biuret
1.
Menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering.
2.
Selanjutnya :
Tabung reaksi I : + 2
ml putih telur+ 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
Tabung reaksi II` : + 2
ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
Tabung reaksi III : + 2 ml
ekstrak madu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
Tabung reaksi IV : + 2 ml
larutan amilum + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10
3.
mengocok tabung reaksi I-IV, dan amati apa yang terjadi.
·
Reaksi
Millon
1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
3. Memasukan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
4. menambahkan 5 tetes pereaksi millon.
5. memanaskan di atas penangas air
selama 10 menit.
6. Mendinginkan pada suhu kamar.
7. Menambahkan 5 tetes NaOH 0,15 M
8. Mengamati warna yang terjadi.
·
Reaksi
Ninhidrin
1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
3. Memasukan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
4.
Menambahkan 5 tetes pereaksi Ninhidrin.
5.
Memanaskan selama 2 menit.
6. Mengamati warna yang terjadi.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 hasil pengamatan
Uji karbohidrat
no
|
Sampel / contoh
|
Hasil pengamatan
|
|
Hasil uji molish
|
Hasil uji fehling
|
||
1
|
glikosa
|
Tidak berubah warna
|
Kuning terdapat
gumpalan
|
2
|
fruktosa
|
Warna the pekat
|
-
|
3
|
sukrosa
|
Tidak berubah warna
|
bening
|
4
|
amilum
|
Kuning kehijauan
bening
|
Warna menjadi putih
terdapat gula preduksi
|
5
|
madu
|
Warna teh
|
-
|
Protein dan asam amino
no
|
uji
|
Putih telur
|
susu
|
Ekstrak kaldu
|
Kacang hijau
|
1
|
Biuret
|
Warna ungu bening
|
Ungu pekat
|
Berwarna hijau muda
|
Warna hijau tua
|
2
|
Millon
|
Menggumpal dan
kekuningan
|
Warna kuning keunguan
|
Bening
|
Kuning madu
|
3
|
Xantoprotein
|
Kuning menggumpal yang
menyebar
|
Kuning,endapan naik
keatas
|
bening
|
Bening kekuningan
|
4
|
Ninhidrin
|
bening
|
menggumpal
|
Warna ungu
|
keruh
|
5
|
sakaguchi
|
|
|
|
|
4.2 Pembahasan
·
Uji Karbohidrat
-
Uji Mollisch
Pada uji mollish ini ada
empat sampel yang kita teliti yaitu
fruktosa , sokrosa , amilum , dan madu . fruktosa , sukrosa , dan amilum
ternyata dalam hasil akhir mempunyai warna larutan ungu , serta mengendap ini membuktikan bahwa
mereka adalah golongan karbohidrat .
ini sesuai dengan pernyataan “Uji
ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk
cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya
cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel”.
Untuk madu mengapa ia berbeda ? padahal ia adalah golongan karbohidrat .
ternyata ia memiliki kandungan protein juga sehingga ia berubah menjadi warna
putih . dan apa yang mendasari larutan itu di golongkan kedalam karbohidrat .
menurut Kartasapoetra , yaitu monosakarida dapat ditemukan
dalam wujud glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Sampel
apabila ditambahkan dengan aquades akan membentuk suatu larutan yang
mengakibatkan warnanya menjadi keruh atau jernih berarti sampel tersebut
mengandung karbohidrat (hal ini dimaksudkan pada madu) .
-
Uji Fehling
Pada uji fehling ini ada
empat sampel yang kita teliti yaitu
amilum , glukosa , dan sukrosa. amilum , glukosa , dan sukrosa ternyata dalam hasil
akhir mempunyai warna larutan yang berbeda
, serta yang mengendap hanya amilum. Tujuan dalam praktikum untuk uji fehling ialah mencari
karbohidrat manakah yang mengandung gula pereduksi ? ternyata yang mengandung
gula pereduksi hanya glukosa saja . mengapa demikian ? karena pada uji fehling
, glukosa lah yang berubah menjadi warna hijau . sementara untuk amilum dan
sukrosa tidak mengandung gula pereduksi.
·
Uji Protein dan Asam Amino
-
Uji Biuret
Pada uji biuret ini ada empat sampel yang kita teliti yaitu amilum , madu , putih telur , dan susu.
amilum dalam hasil akhir praktikum memiliki warna hijau muda , madu dalam hasil
akhir praktikum memiliki warna ungu tua , putih telur dalam hasil akhir
praktikum memiliki warna putih , susu dalam hasil akhir praktikum memiliki
warna ungu . Uji biuret
akan positif jika timbulnya warna violet atau biru violet untuk gugus asam
anida protein . Untuk madu dan susu menurut hasil percobaan , ternyata memilik
hasil berwarna ungu , ini membuktikan bahwa mereka adalah senyawa protein yang
termasuk gugus asam anida. Untuk putih telur menurut percobaan memiliki putih ,
dalam faktanya putih telur termasuk golongan protein , tetapi mengapa dalam
hasil akhir mereka tidak berwarna ungu ?
mungkin mereka tidak mengandung gugus asam anida . sementara amilum bukanlah
senyawa protein.
-
Uji Millon
Pada uji millon ini ada empat sampel yang kita teliti yaitu amilum , madu , putih telur , dan susu.
amilum dalam hasil akhir praktikum memiliki warna kuning keputihan , madu dalam
hasil akhir praktikum memiliki warna bening , putih telur dalam hasil akhir
praktikum memiliki warna ungu muda , susu dalam hasil akhir praktikum memiliki
warna ungu mengendap . Uji
millon digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi adanya senyawa protein
yang memiliki gugus fenol seperti tiroksin. adanya senyawa protein yang
memiliki gugus fenol dalam sempel dapat diketauhi apabila dalam sampel terdapat
endapan putih dan apabila endapan putih itu dipanaskan akan menjadi warna merah
(relatif). Putih telur dan susu memiliki hasil akhir dengan warna ungu yang
kemerah-merahan , ini membuktikan ternyata putih telur dan susu adalah sampel
yang memiliki senyawa protein dan juga memiliki gugus fenol . tetapi untuk
sampel madu , mereka tidak memiliki gugus fenol karena tidak memunculkan warna
merah (relatif) , tapi tetap saja termasuk golongan senyawa protein. Untuk
amilum bukanlah senyawa protein.
-
Uji Ninhidrin
Pada uji ninhidrin ini ada empat sampel yang kita teliti yaitu amilum , madu , putih telur , dan susu.
amilum dalam hasil akhir praktikum memiliki warna keruh , madu dalam hasil
akhir praktikum memiliki warna bening , putih telur dalam hasil akhir praktikum
memiliki warna ungu , susu dalam hasil akhir praktikum memiliki warna ungu . Uji ninhidrin,
Uji ini akan berwarna biru atau ungu apabila didalamnya terdapat senyawa
protein , khususnya gugus fenil. Putih telur dan susu memiliki hasil akhir dengan warna ungu
, ini membuktikan ternyata putih telur dan susu adalah sampel yang memiliki
senyawa protein dan juga memilik gugus fenil , mengapa ? karena putih telur dan
susu mengandung warna ungu dalam hasil , yhang merupakan cirri-ciri dari gugus
fenil yang jika diuji oleh ninhidrin . Tetapi untuk sampel madu , mereka tidak
memiliki gugus fenil karena tidak memunculkan warna ungu , tapi tetap saja
termasuk golongan senyawa protein. Untuk amilum memang bukanlah protein.
BAB V
PENUTUP
5.1
kesimpulan
Karbohidrat adalah
asupan yang setiap hari masuk kedalam tubuh kita , begitu juga dengan protein .
Tanpa karbohidrat maupun protein kita bisa saja hidup , tetapi asupan gizi bagi
diri kita sangatlah kurang. Didalam dunia hayati kita mengenal
berbagai jenis karbohidrat, baik yang berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional
dalam proses metabilisme. Berbagai uji telah dikembangkan untuk analisis baik
kualitatif maupun kuantitatif terhadap keberadaan karbohidrat. Mulai dari yang
membedakan karbohidrat dari senyawa lain sampai pada yang mampu membedakan
jenis-jenis karbohidrat secara.
5.2
saran
saran saya adalah untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik saya harap semua bahan yang akan di praktikumkan agar tersedia.
DAFTAR
PUSTAKA
Andika,2008 Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Wanandi SI, Penerjemah;
Jakarta: Hipokrates. Terjemahan dari: Color
Atlas Of Biochemistry.
Harold. 2001.
Kimia Organik. Achmadi S, Penerjemah;
Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Organic Chemistry.
Selvi,2010. Dasar-Dasar Biokimia.
Thenawijaya M, Penerjemah; Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari:Principles Of Biochemistry.
Sutiyoso,1998. Penuntun
Praktikum Kimia Organik II. Surabaya
: Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia, FMIPA, Unesa.
0 komentar:
Posting Komentar